This site uses cookies.
Some of these cookies are essential to the operation of the site,
while others help to improve your experience by providing insights into how the site is being used.
For more information, please see the ProZ.com privacy policy.
This person has a SecurePRO™ card. Because this person is not a ProZ.com Plus subscriber, to view his or her SecurePRO™ card you must be a ProZ.com Business member or Plus subscriber.
Affiliations
This person is not affiliated with any business or Blue Board record at ProZ.com.
Services
Translation, Interpreting, Editing/proofreading
Expertise
Specializes in:
Finance (general)
Economics
Energy / Power Generation
Insurance
Media / Multimedia
Human Resources
International Org/Dev/Coop
Also works in:
Law: Taxation & Customs
Petroleum Eng/Sci
Geology
Government / Politics
Poetry & Literature
Social Science, Sociology, Ethics, etc.
Business/Commerce (general)
General / Conversation / Greetings / Letters
More
Less
Rates
Payment methods accepted
Wire transfer
Portfolio
Sample translations submitted: 2
Indonesian to English: PLN-Pertamina Sepakati Sementara Harga Panas Bumi General field: Tech/Engineering Detailed field: Advertising / Public Relations
Source text - Indonesian PT PLN (Persero) dan PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) menyepakati sementara harga uap dan listrik yang dihasilkan energi panas bumi di delapan lokasi.
Direktur Utama (Dirut) PLN Nur Pamudji di Jakarta, Kamis, 24 April 2014, mengatakan, pihaknya bersama PGE sudah menyepakati pokok-pokok perjanjian (head of agreement/HOA) harga uap dan listrik panas bumi. "HOA ini adalah langkah awal," kata Nur saat penandatanganan kesepakatan tersebut dengan Dirut PGE Rony Gunawan.
Proses HOA tersebut merupakan tahapan sebelum amendemen jual beli listrik (power purchase agreement/PPA). Harga HOA tidak akan berbeda jauh dengan PPA. Menurut dia, tahap PPA itu akan dilakukan setelah memperoleh persetujuan Menteri ESDM dan proses verifikasi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). "Kami bersama PGE akan secepatnya menyelesaikan amendemen PPA," ujarnya seperti dilansir Antara.
Kedelapan lokasi panas bumi tersebut, PLTP Sungai Penuh Unit 1 dan 2 di Jambi 2 x 55 MW, PLTP Hululais Unit 1 dan 2 di Bengkulu 2 x 55 MW, PLTP Kotamobagu Unit 1, 2, 3 dan 4 di Sulut 4 x 20 MW. Lalu, PLTP Lumut Balai Unit 1, 2, 3, dan 4 di Sumsel 4 x 55 MW, Ulubelu Unit 3 dan 4 di Lampung 2 x 55 MW, Kamojang Unit V di Jabar 1 x 30 MW, Karaha Unit 1 di Jabar 1 x 30 MW, dan Lahendong Unit V dan VI di Sulut 2 x 20 MW.
Sesuai HOA, harga uap di lokasi Sungai Penuh dan Hululais disepakati tujuh sen dolar AS per kWh. Sementara, harga listrik di delapan lokasi disepakati antara 8,4-11,6 sen dolar AS per kWh. Harga listrik di lokasi yang sudah dikembangkan lebih rendah dibandingkan lokasi baru
Translation - English PT PLN (Persero) and PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) agreed on a temporary steam and electricity price generated by geothermal energy in eight locations.
CEO of PLN Nur Pamudji in Jakarta, Thursday, April 24th 2014 expressed that his company, together with PGE, has agreed on the Head of Agreement (HOA) of geothermal steam and electricity price. "This HOA is the first step," Nur stated during the signing ceremony of the agreement with the CEO of PGE Rony Gunawan.
The HOA process is a phase before amending the power purchase agreement (PPA). The price in HOA will not be significantly different with the PPA. In his opinion, the PPA phase will be conducted after obtaining approval from the Ministry of Energy and Mineral Resources (ESDM) as well as verification from the Financial and Development Supervisory Board (BPKP). "Together with PGE we will settle the PPA amendment as soon as possible," he said, as quoted by Antara.
The eight geothermal locations are in Geothermal Power Plant (PLTP) Sungai Penuh Unit 1 and 2 in Jambi 2 x 55 MW, Geothermal Power Plant (PLTP) Hululais Unit 1 and 2 in Bengkulu 2 x 55 MW, Geothermal Power Plant (PLTP) Kotamobagu Unit 1, 2, 3 and 4 in North Sulawesi 4 x 20 MW. Then, Geothermal Power Plant (PLTP) Lumut Balai Unit 1, 2, 3, and 4 in South Sumatera 4 x 55 MW, Ulubelu Unit 3 and 4 in Lampung 2 x 55 MW, Kamojang Unit V in West Java 1 x 30 MW, Karaha Unit 1 in West Java 1 x 30 MW, and Lahendong Unit V and VI in North Sulawesi 2 x 20 MW
According to the HOA, the steam price in Sungai Penuh and Hululais is determined to be seven cents USD per kWh. Meanwhile the electricity price in eight locations is agreed to be on the 8,4-11,6 cents USD per kWh range. The electricity price in an exploited area is lower than in a new location.
English to Indonesian: Animorphs #31 - The Conspiracy - Chapter 7 General field: Art/Literary Detailed field: Poetry & Literature
Source text - English “I can't believe you took that kind of chance," Rachel said, scowling. "You should have waited for the rest of us!"
It was late that night and we'd all snuck out to meet in Cassie's barn to figure out what to do next.
It wasn't going well.
I was distracted, nervous leaving my father alone in the house with Tom. Tobias was perched high in the rafters.
Marco was strangely quiet.
Cassie was listening, her face filled with distress.
Ax was watching me with all four eyes.
And Rachel . . .
Well, she was just plain mad.
Apparently Erek had gotten word about our search for my father to Rachel, who'd been shopping at the mall.
She'd rushed to back us up, stowing her packages in a rented locker. In her hurry, she'd forgotten to lock it.
By the time she'd morphed, found Tobias, and flown north, The Sharing meeting had completely closed down. They'd found nothing but cops writing vandalism reports.
When she'd gone back to the locker for her packages, someone had stolen them.
A mad Rachel is a scary thing, and I didn't envy the thief if she ever caught him.
"We weren't looking at a battle, we were just creating a diversion," I said. "Otherwise we'd have waited for you."
I didn't look at Marco as I said it.
Ax said calmly.
"Exactly."
Tobias was in the rafters. He ruffled his wings.
Translation - Indonesian "Aku nggak percaya kamu mengambil resiko itu," kata Rachel keras, mengerinyitkan dahi. "Kamu harusnya menunggu kami semua datang!"
Sudah larut malam dan kami semua menelinap keluar untuk bertemu di gudang jerami Cassie untuk menentukan apa yang harus dilakukan selanjutnya.
Tidak berjalan lancar.
Aku tidak bisa berkonsentrasi, aku takut meninggalkan ayahku sendirian di rumah bersama Tom. Tobias bertengger tinggi di kasau.
Marco tidak banyak bicara, tak seperti biasanya.
Cassie mendengarkan, wajahnya dipenuhi kepedihan
Ax memandangiku dengan keempat matanya.
Dan Rachel….
Well, dia nyata sekali marah besar.
Nampaknya Erek sudah menyampaikan berita soal pencarian ayahku pada Rachel, yang sedang berbelanja di mall.
Dia sudah bergegas untuk membantu kami, menjejalkan barang-barangnya di locker sewaan. Dalam ketergesaannya, dia lupa mengunci pintunya.
Setelah dia selesai morf, menemukan Tobias, dan terbang ke utara, rapat The Sharing sudah ditutup sepenuhnya. Mereka tidak menemukan apapun kecuali polisi yang sedang mencatat laporan vandalisme.
Ketika dia kembali ke lokernya untuk mengambil barang-barangnya, seseorang telah mencurinya.
Rachel yang murka itu menyeramkan, dan aku tidak akan iri pada si pencuri kalau Rachel sempat menangkapnya.
"Kami nggak mau bertarung, kami cuma mau mengalihkan perhatian," ujarku. "Kalau nggak begitu kami akan menunggu kamu datang."
Aku tidak memandang Marco saat aku mengatakan hal itu.
Ax menyatakan dengan kalem.
"Tepat sekali."
Tobias berada di kasau. Dia menggerakkan sayapnya.
"Aku tahu," kataku lelah. "Aku sudah berpikir mau membujuk ayahku untuk membiarkan Tom tinggal, tapi mustahil. Dia nggak akan membiarkan Tom menunjukkan tanda nggak hormat sama Kakek G."
"Masalah ini bodoh sekali," kata Rachel. "Maksudku, tiba-tiba kita terlibat dalam pertempuran hanya karena upacara pemakaman? Idiot sekali! Pertarungan ini kosong. Nggak ada untungnya buat kita. Yang bisa kita lakukan cuma membiarkan diri kita digilas habis."
Aku mengangguk. "Percaya padaku, aku tahu, Rachel. Memang tiba-tiba sekali."
"Harus ya empat hari," Marco mengeluh. "Nggak bisa dua hari saja, biar masih bisa ditangani si Yeerk itu."
Ax bertanya.
"Nggak. Aku nggak benar-benar saudara dekatnya," jawabnya, "Kakek G itu kakek buyutnya Jake dari pihak ibunya. Aku saudara dari pihak ayahnya."
Tobias menyela.
Aku menatapnya.
Kami semua menatapnya.
Tanyanya, terdengar membela diri. Dia diam sejenak. Lalu, dengan malu dia berkata,
"Kerabatmu egois semua dan mereka nggak berhak atas dirimu," tukas Rachel.
"Ayahku bilang kami harus pergi sekeluarga," kataku. "Dan Tom tahu masalahnya akan jadi lebih runyam kalau dia langsung menentangnya keras-keras, ngerti kan."
"Tentu," Marco menjetujui. "Sulit mendapat sinar Kandrona kalau kau dikurung di rumah seumur hidupmu."
"Ditambah lagi, kalau kelakuannya benar-benar buruk, aku yakin sudut pandang orang tuamu akan muali berubah," Cassie membubuhkan. "Mereka bahkan mungkin akan memutuskan kalau The Sharing punya pengaruh jelek dan akan menyuruh dia keluar dari situ."
Aku mengangguk. "Yeerknya Tom berperan sebagai anak SMA yang normal. Kesimpulannya, dia bisa mengikuti peraturan keluarga atau membuka penyamarannya. Para Yeerk mempunyai pilihan: Menjaga posisi Tom dan menjadikan ayahku Pengendali. Atau cabut Yeerknya Tom, taruh di induk semang lain, lalu bunuh Tom untuk membiarkan dia tutup mulut."
"Ada satu pilihan lain," kata Rachel.
"Yeah," responku. Aku tahu. Hanya saja aku tidak bisa mengatakannya keras-keras.
"Pilihan apa?" Tanya Cassie.
"Kalau para Yeerk nggak bisa mengubah ayahnya jadi Pengendali secepat mungkin, mereka tinggal membunuhnya. Sebagai anak yatim penyamaran Tom nggak akan terpengaruh. Bahkan mungkin bertambah kuat," Rachel menjelaskan. Lalu, menatapku leka t- lekat di mata, dia berkata, "Dan mungkin Tom sendirilah yang akan melakukannya.
More
Less
Experience
Years of experience: 10. Registered at ProZ.com: May 2013.
Adobe Photoshop, Microsoft Excel, Microsoft Word, Multilizer, Powerpoint
CV/Resume
CV available upon request
Bio
Hello visitors, thank you for visiting my profile! Hope we can nurture a good and meaningful cooperation for future projects :)
Education
Bachelor of Arts in International Relations: September 2009 – February 2013
President University, Cikarang, Indonesia. GPA: 3.85/4.00.
Translation Experience:
I have more than one year tenure as an English-Indonesian & Indonesian-English Language Assistant for a major multinational management consulting company in Indonesia. The job covers document translation as well as simultaneous interpretation requests, which means I am well experienced in any form of business translations. However, my wide array of clients have provided me with exposure and familiarity in various sectors, namely: Geothermal, Oil & Gas, Insurance, Banking and Finance, Paper, Fast Moving Consumer Goods, News Article, and Contracts.Service Capacity:
3,000 - 5,500 words per day of translation, editing and proofreading in the following language pairs:
English - Indonesian
Indonesian - English
Computer skills:
Adept in Microsoft Power Point, Microsoft Word, and Microsoft Excel.
Able to use Multilizer and Adobe Photoshop.
Other Professional Experience:
May 2012 – August 2012: United Nations Development Programme, Jakarta, as an Intern in Communications Unit
January 2012 – April 2012 : PT. Unilever Indonesia, Tbk, Jakarta as an intern in Human Resources function
Contact Information
Phone: +62 8988 341 220
E-mail: [email protected]
Keywords: english, indonesian, translator, interpreter, transcriber, translating, interpreting, transcribing, proofreading, geothermal. See more.english, indonesian, translator, interpreter, transcriber, translating, interpreting, transcribing, proofreading, geothermal, oil, gas, oil & gas, education, family planning, financial, institution, banking, central, bank, central banking, multilizer, tender, letter of proposal, quality, quick, media, trustworthy, fair rate, economics, insurance, health insurance, life insurance, transportation, shipping, cargo, monetary, policy, contract, law, regulations, financial system, memorandum of understanding, MoU, LoP, confidentiality agreement, NDA, non-disclosure agreement, literature, fiction, science fiction, drama, movies. See less.