Indonesian to English: Ojek Vs Gojek General field: Art/Literary Detailed field: Social Science, Sociology, Ethics, etc. | |
Source text - Indonesian
Gojek VS Ojek
Seperti diketahui belakangan ini, transportasi dijakarta diramaikan dengan banyak sarana baru yang bisa dipilih salah satunya Go-Jek. Gojek merupakan sarana transportasi yang sedang menjadi primadona saat ini. Pada umumnya tujuan gojek sama saja seperti transportasi lainnya yakni mengantarkan penumpang ke tujuan, namun perbedaannya adalah penumpang lebih dimanjakan dengan fasilitas order yang lebih mudah dengan aplikasi canggih melalui gadget dan harga yang lebih masuk akal.
Menurut hasil wawancara saya dengan salah satu driver Go-Jek siang ini, saat ini jumlah driver yang terdaftar di ibu kota berkisar 5000 driver namun yang aktif hanya sekitar 3000 driver saja. Adapun penghasilan yang didapat dalam 1 harinya berkisar Rp.300.000 s/d Rp.700.000, ini bukanlah angka yang sedikit, jika dikalkulasikan dalam satu bulan bisa mencapai minimum Rp.9.000.000, angka yang cukup fantastis untuk seorang driver motor. Perihal ini tentu saja dapat meningkatkan income yang baik bagi masyarakat golongan menengah ke bawah, namun ternyata hal ini juga menimbulkan kecemburuan sosial khususnya bagi para tukang ojek pangkalan biasa. Sehingga mengingatkan kita pada peristiwa pengeroyokan driver Go-Jek di bilangan kalibata beberapa waktu lalu.
Hal ini terjadi karena kebanyakan dari pengemudi Ojek tersebut berfikir bahwa Gojek sudah mengambil lapak dan pelanggan mereka selain itu mereka juga iri dengan penghasilan Gojek yang sangat fantastis. Seorang driver Gojek menginformasikan bahwa sebagian mereka sudah mencoba untuk memberikan edukasi agar para pengemudi Ojek tersebut melamar saja menjadi pengemudi Gojek agar mendapatkan penghasilan yang lebih baik, juga mendapatkan edukasi penggunaan gadget canggih, namun ternyata kebanyakan mereka menolak karena ternyata motor yang mereka gunakan tidak memiliki STNK atau lebih parahnya bahkan para pengemudi tersebut tidak memiliki SIM untuk mengemudi.
Sumber: http://news.okezone.com/read/2015/06/17/338/1166712/go-jek-dicari-hingga-dilarang-mangkal
Narasumber : syaifullah (Driver Go-Jek)
| Translation - English Gojek VS Ojek
Nowdays Jakarta's Public Transportation was increadibly variatif, there are a lot of choises that people could choose, the most eye catching earlier is Gojek. Actually, Gojek is such a taxi motor bike, it is simplified by the application that people could download it through the smartphone so we could order Gojek through that application. For the purpose is commonly the same as another public transportation. The differences are about the cheaper prices and sophisticated application.
Based on my interview with one of Gojek driver, the number of the driver today is about 12.000 person and they could at least earn about Rp. 300.000 up to Rp. 700.000 per day, it is not a small number of course, if we calculated the amount about at least Rp. 9.000.000 per month, what a fantastic income isn't it?
Thus, unfortunatelly makes a badly jealousy for another public transportation driver specially for tradisional Ojek or a motor bike driver with no such a sophisticated system. Modern people nowdays would mostly choose Gojek as their public transportation specially in rush hours besides the cheaper prices Gojek also makes people feel safe rather than going anywhere else through Ojek because Gojek has a legal law protections. This case reminds us to the insidents of bullying to the Gojek driver by the Ojek driver last time, exactly at Kalibata City.
Those Ojek driver thought that Gojek is stealing over their passangers, and get jealousy for the income also, a Gojek driver informed that some of them were educating the Ojek driver to apply as a Gojek driver so they could get better income, get an education about how to operate the gadget and system of Gojek but the case is that their motor bikes has no STNK or they do not even have a SIM to drive a motor bike.
Source:
http://news.okezone.com/read/2015/06/17/338/1166712/go-jek-dicari-hingga-dilarang-mangkal
Syaifullah (Gojek Driver)
|