Working languages:
English to Indonesian
Indonesian to English

Yuni Kurniati
English to Indonesian Translator

Local time: 15:06 WIB (GMT+7)

Native in: Indonesian (Variants: Standard-Indonesia, Javanese) Native in Indonesian
  • Send message through ProZ.com
Feedback from
clients and colleagues

on Willingness to Work Again info
No feedback collected
Account type Freelance translator and/or interpreter
Data security Created by Evelio Clavel-Rosales This person has a SecurePRO™ card. Because this person is not a ProZ.com Plus subscriber, to view his or her SecurePRO™ card you must be a ProZ.com Business member or Plus subscriber.
Affiliations This person is not affiliated with any business or Blue Board record at ProZ.com.
Services Translation, Editing/proofreading, Copywriting
Expertise
Specializes in:
Automotive / Cars & TrucksMathematics & Statistics

Rates
English to Indonesian - Rates: 0.17 - 0.20 USD per word
Indonesian to English - Rates: 0.17 - 0.20 USD per word

All accepted currencies U. S. dollars (usd)
Blue Board entries made by this user  0 entries
Payment methods accepted PayPal, MasterCard, Payoneer
Portfolio Sample translations submitted: 2
Indonesian to English: Pendirian Serikat Petani Pasundan
General field: Other
Detailed field: Agriculture
Source text - Indonesian
Setelah kasus sengketa tanah Sagara berhasil dimenangkan warga dengan diredistribusinya objek pembaruan agraraia, LBH Bandung dan FPPMG dengan segera memanfaatkannya sebagai cerita sukses advokasi persoalan agraria di tingkat lokal. Para pemuda, pelajar dan mahasiswa yang terlibat kerja pendampingan masyarakat Sagara menyadari bahwa peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pembaruan agraria dapat dilaksanakan jika masyarakat petani terhimpun dalam suatu organisasi. Pembangunan organisasi resmi tidak tergesa dibentuk setelah kemenangan kasus tanah di Sagara karena tekanan dari pihak penguasa kali itu masih terjadi meskipun setahun berselang, yakni 1998, rezim Suharto tumbang.
Proses penghimpunan kekuatan masyarakat petani di Garut didukung oleh Yayasan Pengembangan Masyarakat (Yapemas) yang didirikan pada 1995 dengan salah satu tokoh pentingnya ialah Nissa Wargadipura. Yayasan ini menjadi penyokong aktivitas-aktivitas gerakan tani di Garut melalui pembangunan jejaring gerakan tani di tingkat regional hingga nasional. Bersama dengan organisasi generasi muda Priangan Timur, Yapemas mendorong terciptanya kesadaran petani untuk memperjuangankan keadilan pemilikan dan penguasaan tanah dengan berbagai pendekatan. Salah satu pendekatan yang dilaksanakan ialah pendekatan keagamaan. Ibang Lukmanurdin aktivis FPPMG yang kala itu bersosialisasi dari desa ke desa memanfaatkan statusnya sebagai anak dari keturunan pendiri Pesantren Urug, yakni pesantren yang berdiri sejak awal abad ke-20 dan salah satu pesantren terbesar serta berpengaruh di Garut. Ia menggunakan kisah-kisah dalam Hadist dan ayat Al-Quran atau dapat dikatakan menggunakan fiqh tentang pengolahan tanah menurut Islam yang mendukung pelaksanaan pembaruan agraria. Topik inilah yang ia bawa untuk berdiskusi dari rumah ke rumah dan dari mesjid ke mesjid. Setelah mendapat simpati dan didukung pempimpin serta warga suatu desa, maka biasanya akan dipilih pimpinan organisasi tani lokal di tingkat desa yang didampingi oleh aktivis generasi muda.
Selain melalui pendekatan keagamaan, isu yang disampaikan pada masyarakat desa adalah keharusan para petani berkelompok untuk menghimpun dan mengorganisasi diri ketika harus berhadapan langsung dengan negara dalam suatu sengketa tanah. Setelah terbentuk organisasi tani lokal, dilakukan pembagian-pembagian tanggung jawab pekerjaan di tingkat desa hingga tingkat kabupaten. Misalnya, dilakukan pembagian kerja sesuai dengan kebutuhan pencarian sumber dana, kebutuhan logistik, pembangunan jaringan dan pencarian bantuan advokasi dari LBH ataupun LSM.
Translation - English
After Sagara’s land dispute case successfully won by the citizens with the redistribution of agrarian renewal object, Bandung Legal Aid Institute (LAI) and FPPMG immediately used it as a successful story of agrarian issue at the local level. The youths, high school students and college students involved in Sagara’s community-facilitation work realized that the improvement of people's welfare through agrarian renewal could be implemented if the peasant community was incorporated in an organization. The construction of an official organization was not in a hurry after the victory of the land dispute case in Sagara because the pressure from the authorities was still occurring even though a year later, in 1998, the Suharto regime collapsed.
The process of gathering the strength of the peasant community in Garut was supported by the Community Development Foundation (Yapemas) which was founded in 1995 with one of its important figures was Nissa Wargadipura. This foundation became a supporter of peasant movement activities in Garut through the development of peasants' movement network at regional to national level. Together with the East Priangan youth organization, Yapemas encouraged the awareness of peasants to fight for justice of land ownership and tenure by using various approaches. One of the implemented approaches was religious approach. Ibang Lukmanurdin, FPPMG’s activist, who at that time conducted a socialization from village to village using his status as a child of descendant of the founder of Pesantren Urug, pesantren that established since the beginning of the 20th century and one of the largest and influential pesantren in Garut. He used the stories in the Hadith and verses of the Qur'an, or it could also be said that he used fiqh, especially about the land processing viewed from Islam’s perspective which supported the implementation of agrarian renewal. It was this topic that he brought to discuss from house to house and from mosque to mosque. After receiving sympathy and supported by the leaders and villagers, usually there will be an election of local peasant organization’s leader at village level which was accompanied by young generation activists.
In addition to religious approach, the issue conveyed to village communities was the necessity of peasants in group to incorporate and organize themselves when faced with the state directly in a land dispute. Once a local peasant organization has been established, job-sharing divisions at the village level up to the district level were undertaken. For example, division of labor in accordance with the needs of the search for financial resources, logistics needs, network construction and search for advocacy assistance from LAI or Non-Governmental Organization (NGO).
English to Indonesian: Transparency and communication along the supply chain
General field: Other
Detailed field: Fisheries
Source text - English
Traceability involves transparency and communication along the supply chain. Because a sustainable supply chain requires coordinated action from all involved, information needs to be disseminated so that everyone can see what is happening in other sections of the supply chain, not just the segments that make a profit from them. In the case of seafood products being exported from developing to developed countries, often those companies and individuals closer to the export market are more aware of the actions needed to comply with regulations and requirements for successful trade.

Transparency in the price of raw materials can help to maintain sustainability of fish stocks. The knowledge of the value aspect of the chain can help to eliminate insufficient payment for raw materials, which in turn leads to both overfishing as fishers struggle to obtain sufficient income, and a lack of interest in the sustainability of their resource. In general terms, a highly valued resource is more protected by its users than a low valued one. A clear example from the cosmetics sector can be given to illustrate this fact: in Malawi, some very poor communities tended to give access to their baobab trees to collectors from outside the community. The latter used to fell whole trees to pick the fruit. Field visits could find hardly any regeneration of baobab. A new commerce has been initiated in which communities are paid a fair price for the fruit they collect, under good management practices. The income of participating communities has doubled through this new activity. As a result, local people now care about their resource, do not allow access to it freely, have started planting young trees and protect them.

The work done on sustainable supply chains in the natural ingredients sector, in the framework of the UNCTAD BioTrade initiative, shows that the sustainability of the supply chain is dependent on a strong relation between the different partners in the chain. This concept, linked with the one of equitable benefit sharing, means that buyers along the supply chain take the responsibility of building the capacity of their direct and indirect suppliers, in market negotiation, for example. This tends to diminish the dependency of the suppliers on a single product or buyer (thus also diminishing the responsibility of the buyer vis-à-vis its suppliers), and creates more equal relations and an environment of trust.
Translation - Indonesian
Rekam jejak melibatkan keterbukaan dan komunikasi pada rantai pasokan. Karena rantai pasokan yang berkelanjutan memerlukan tindakan yang terkoordinasi dari semua pihak yang terlibat di dalamnya, informasi perlu disebarluaskan agar semua orang dapat melihat apa yang sedang terjadi pada bagian-bagian rantai pasokan yang lain, tidak hanya pada segmen-segmen yang memperoleh keuntungan dari mereka saja. Pada kasus produk-produk makanan laut yang diekspor dari negara berkembang ke negara maju, seringkali perusahaan-perusahaan dan individu-individu yang lebih dekat dengan pasar ekspor lebih mengetahui tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mematuhi regulasi-regulasi dan persyaratan-persyaratan perdagangan yang sukses.

Keterbukaan dalam harga bahan-bahan baku dapat membantu mempertahankan keberlanjutan dari stok-stok ikan. Pengetahuan tentang aspek nilai dari rantai tersebut dapat membantu menghilangkan pembayaran yang tidak mencukupi pada bahan-bahan baku, yang akhirnya menyebabkan penangkapan berlebih karena para nelayan berusaha untuk memperoleh pendapatan yang memadai, serta kekurangan minat pada keberlanjutan dari sumber daya mereka. Secara umum, sumber daya yang memiliki nilai tinggi lebih dilindungi oleh para penggunanya daripada sumber daya yang memiliki nilai rendah. Sebuah contoh yang jelas dari sektor kosmetik dapat diberikan untuk mengilustrasikan fakta ini: di Malawi, sebagian masyarakat yang sangat miskin cenderung memberikan akses pada pohon-pohon baobab mereka kepada para pengumpul buah dari luar masyarakat tersebut. Dulu para pengumpul buah terbiasa menjatuhkan seluruh pohon untuk mengambil buahnya. Kunjungan-kunjungan ladang hampir tidak dapat menemukan regenerasi dari pohon baobab. Sebuah perdagangan baru telah diprakarsai, dimana masyarakat dibayar dengan harga yang lumayan untuk buah yang mereka kumpulkan, dibawah praktek manajemen yang baik. Pendapatan dari masyarakat yang berpartisipasi menjadi berlipat ganda melalui kegiatan baru ini. Sebagai akibatnya, orang-orang lokal sekarang peduli dengan sumber daya mereka, tidak memperbolehkan akses gratis, dan mulai menanam pohon-pohon muda serta melindunginya.

Pekerjaan yang dilakukan pada rantai-rantai pasokan yang berkelanjutan pada sektor bahan alami, dalam kerangka kerja inisiatif UNCTAD BioTrade, menunjukkan bahwa keberlanjutan dari rantai pasokan tergantung pada sebuah hubungan yang kuat diantara mitra-mitra yang berbeda dalam rantai tersebut. Konsep ini, berhubungan dengan salah satu konsep dari pembagian manfaat yang adil, memiliki arti bahwa pembeli beserta rantai pasokan bertanggung jawab membangun kapasitas dari pemasok langsung dan tidak langsung mereka, misalnya dalam negosiasi pasar. Hal ini cenderung mengurangi ketergantungan dari pemasok-pemasok pada sebuah produk maupun pembeli tungggal (dan oleh karenanya mengurangi tanggung jawab dari pembeli yang berhubungan dengan pemasok-pemasoknya), dan menciptakan hubungan-hubungan yang lebih setara beserta lingkungan kepercayaan.

Translation education Bachelor's degree - STKIP
Experience Years of experience: 7. Registered at ProZ.com: Aug 2017.
ProZ.com Certified PRO certificate(s) N/A
Credentials N/A
Memberships N/A
Software Trados Studio
CV/Resume CV available upon request
Bio
I am a passionate individual who loves learning English, even though it's not my native language. Translation has always picked my interest and I enjoy being translator because I can expand my knowledge about English as well as other subjects in many fields.
Keywords: Indonesian, automotive, translation


Profile last updated
Apr 27, 2021



More translators and interpreters: English to Indonesian - Indonesian to English   More language pairs