Working languages:
English to Indonesian
Indonesian to English
Indonesian (monolingual)

Shirley June
Experienced Fluent English Translator

Germany
Local time: 02:23 CEST (GMT+2)

Native in: Indonesian (Variants: Standard-Indonesia, Javanese, Ngoko) Native in Indonesian
  • Send message through ProZ.com
Feedback from
clients and colleagues

on Willingness to Work Again info
No feedback collected
Account type Freelance translator and/or interpreter
Data security Created by Evelio Clavel-Rosales This person has a SecurePRO™ card. Because this person is not a ProZ.com Plus subscriber, to view his or her SecurePRO™ card you must be a ProZ.com Business member or Plus subscriber.
Affiliations This person is not affiliated with any business or Blue Board record at ProZ.com.
Services Translation, Editing/proofreading, Transcription, Copywriting
Expertise
Specializes in:
Cooking / CulinaryFolklore
LinguisticsPoetry & Literature
Photography/Imaging (& Graphic Arts)Names (personal, company)
Art, Arts & Crafts, PaintingCinema, Film, TV, Drama
General / Conversation / Greetings / LettersHistory

Rates

Portfolio Sample translations submitted: 2
English to Indonesian: Korean Wave Study among Peranakan Chinese Students
General field: Social Sciences
Source text - English
This study is based on the fact that Korean Wave is a pop culture growing in Indonesia and many peranakan Chinese undergraduate students in Soegijapranata Catholic University are fond of it. According to the data conducted, many peranakan Chinese undergraduate students in Soegijapranata Catholic University have less knowledge about Chinese cultures. It makes them easier to apply another culture, especially a popular culture like Korean Wave. In addition, some Korean Wave products with special appeals such as easy listening songs, interesting dramas, attractive and professional celebrities, fabulous and modern fashion and style, amusing variety show, and creative dance attract peranakan Chinese undergraduate students in Soegijapranata Catholic University and makes Korean Wave popular among them. Pan Asianism also becomes an important reason that makes many peranakan Chinese undergraduate students in Soegijapranata Catholic University fond of Korean Wave. In the development, there are many sources that encourage peranakan Chinese undergraduate students in Soegijapranata Catholic University to apply and develop their interest about the kinds of Korean Wave products. This study is intended to discuss and prove the cultural phenomenon happening within a society nowadays known as ‘Korean Wave’ that influences many peranakan Chinese undergraduate students in Soegijapranata Catholic University. The writer conducts the data from direct interview with the participants, library study and observation. The result of the research shows that the inclination to Korean Wave products, the consideration that Korean Wave is interesting, and the boom of Korean Wave are the basic reasons why many peranakan Chinese undergraduate students in Soegijapranata Catholic University apply Korean Wave.
Translation - Indonesian
Studi ini didasarkan pada fakta bahwa Korean Wave adalah sebuah budaya pop di Indonesia dan banyak mahasiswa peranakan Cina di Unika Soegijapranata yang menyukainya. Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan, didapati banyak mahasiswa peranakan Cina di Unika Soegijapranata memiliki pengetahuan yang kurang tentang budaya Cina. Hal ini membuat mereka menjadi mudah untuk menerapkan budaya lain khususnya budaya pop seperti Korean Wave. Beberapa produk Korean Wave dengan daya tarik khususnya seperti musik yang mudah didengar, drama yang bagus, selebritis yang menarik dan profesional, gaya dan cara berpakaian yang modern, variety show yang menghibur, dan tarian yang kreatif menarik perhatian mahasiswa peranakan Cina di Unika Soegijapranata sehingga membuat Korean Wave populer. Pan Asianism juga menjadi salah satu alasan penting yang membuat banyak mahasiswa peranakan Cina di Unika Soegijapranata menyukai Korean Wave. Dalam perkembangannya, terdapat banyak sumber yang mendorong mahasiswa peranakan Cina di Unika Soegijapranata untuk menerapkan dan mengembangkan minat mereka terhadap jenis produk Korean Wave. Studi ini ditujukan untuk mendiskusikan dan membuktikan sebuah fenomena budaya yang terjadi di dalam masyarakat sekarang ini yang dikenal dengan istilah ‘Korean Wave’ yang memberi pengaruh pada banyak mahasiswa peranakan Cina di Unika Soegijapranata. Penulis mendapatkan data dari interview langsung dengan peserta objek penelitian, studi pustaka, dan penelitian lapangan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kesukaan pada produk Korean Wave, anggapan bahwa Korean Wave menarik, dan sedang populernya Korean Wave adalah alasan mendasar yang membuat banyak mahasiswa peranakan Cina di Unika Soegijapranata menerapkan Korean Wave.
Indonesian to English: Speech (Architecture Faculty Seminar)
General field: Other
Source text - Indonesian
Selamat pagi hadirin sekalian, pertama-saya saya ingin mengucapkan terimakasih kepada tamu dosen kehormatan: Prof. Robert Vale, Prof. Brenda Vale, dan Prof. Tri Harso Karyono, selamat datang di Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. Saya juga ingin menyambut dosen-dosen Arsitektur yang terhormat, para tamu undangan, dan mahasiswa Arsitektur.

Dalam kesempatan yang berbahagia ini, kami akan menggelar kuliah umum bersama Prof. Robert Vale dan Prof. Brenda Vale tentang ‘Ecological Footprint for Green Architectural Concept’. Sebagaimana yang telah diketahui bahwa kurikulum program studi Arsitektur di Universitas Katolik Soegijapranata telah ditetapkan untuk memperdalam dan fokus pada arsitektur ekologis. Kekhususan ini telah diterapkan ke semua subjek pembelajaran Arsitektur dan kami telah mengambil beberapa langkah untuk menyempurnakan pengetahuan arsitektur ekologis seperti bantuan fasilitas pada ‘Pusat Studi Lingkungan Manusia dan Bangunan’ (LMB) dan pola ilmu alam utama pada ‘Eco Settlement’.

Program Studi Arsitektur di Universitas Katolik Soegijapranata telah dilengkapi dengan lebih dari 10 dosen yang memiliki sertifikat diploma dari Institute Building Biology and Ecology (BBE) New Zealand dan 11 dosen dengan serifikat Greenship Associate’ dan ‘Greenship Professional’ dari asosiasi ‘Green Building Council Indonesia’. Selain itu, kami juga memiliki seorang ahli di bidang ekologi yang merupakan bapak pendiri Arsitektur Ekologis, Dr. Ir. Heinz Frick, AIA. Dengan begitu, untuk meningkatkan pengetahuan pada studi aksitektur ekologis, kami mengharapkan untuk pemahaman yang lebih dalam dan jauh pada bidang ini yang mana akan disampaikan oleh para ahli dari New Zealand. Kami harap pengetahuan tersebut dapat diterapkan oleh semua dosen dan mahasiswa Arsitektur pada perencanaan, konsep dan desain, tugas-tugas dan pekerjaan.

Akhirnya, semoga mendapatkan manfaat pada sesi kuliah umum ini. Terima kasih.
Translation - English
Good morning Ladies and Gentlemen, first of all I would address my regard to the honorable guest lecturers: Prof. Robert Vale, Prof. Brenda Vale, and Prof. Tri Harso Karyono, welcome to Soegijapranata Catholic University Semarang.
I would also welcome the honorable Architecture lecturers, the guest audiences, and the Architecture students.

In this good opportunity, we will have a general lecture with Prof. Robert Vale and Prof. Brenda Vale about ‘Ecological Footprint for Green Architectural Concept’. It is known that the curriculum of Architecture study program in Soegijapranata Catholic University has been decided to deepen and focus on the ecological architecture. This specialty has been applied into all subjects of Architecture studies and we have taken some steps to perfect the knowledge of ecological architecture such as the facility support of ‘Pusat Studi Lingkungan Manusia dan Bangunan’ (LMB) and the main science pattern of ‘Eco Settlement’.

The Architecture study program in Soegijapanata Catholic University has been facilitated with more than 10 lecturers having diploma certificates from the Institute Building Biology and Ecology (BBE) New Zealand and 11 lecturers with ‘Greenship Associate’ and ‘Greenship Professional’ certificates from ‘Green Building Council Indonesia’ association. In addition, we also have an expert in ecological field who is the founding father of Ecological Architecture, Dr. Ir. Heinz Frick, AIA. Thus, to improve the knowledge in the study of ecological architecture, we hope for the deeper and further understanding in this field which will be delivered by the experts from New Zealand. We hope that the knowledge can be applied by the Architecture lecturers and students in planning, concept and design, assignments, and jobs.

Finally, have a fruitful time in this general lecture session. Thank you.

Translation education Bachelor's degree - Soegijapranata Catholic University
Experience Years of experience: 14. Registered at ProZ.com: Aug 2018.
ProZ.com Certified PRO certificate(s) N/A
Credentials N/A
Memberships N/A
Software N/A
Bio
8-year experience in English - Indonesian (and vice versa) translation
Keywords: English, Indonesian, translator, translation, language, science, social, art, photography, linguistic. See more.English, Indonesian, translator, translation, language, science, social, art, photography, linguistic, literature. See less.


Profile last updated
Aug 23, 2018



More translators and interpreters: English to Indonesian - Indonesian to English   More language pairs