Working languages:
English to Indonesian
Indonesian to English
German to Indonesian

iBasa Language Consultant - iBasa Language Consultant
Reliable translation with experiences

Indonesia
Local time: 10:41 WIB (GMT+7)

Native in: Indonesian Native in Indonesian
  • PayPal accepted
  • Give feedback
  • Send message through ProZ.com Yahoo IM
Feedback from
clients and colleagues

on Willingness to Work Again info

This service provider is not currently displaying positive review entries publicly.

No feedback collected
  Display standardized information
Account type Freelancer and outsourcer
Data security Created by Evelio Clavel-Rosales This person has a SecurePRO™ card. Because this person is not a ProZ.com Plus subscriber, to view his or her SecurePRO™ card you must be a ProZ.com Business member or Plus subscriber.
Affiliations This person is not affiliated with any business or Blue Board record at ProZ.com.
Services Translation, Interpreting, Editing/proofreading, Website localization, Software localization, Voiceover (dubbing), Subtitling, Training, Project management
Expertise
Specializes in:
AnthropologyEducation / Pedagogy
International Org/Dev/CoopLinguistics
Media / MultimediaAdvertising / Public Relations
Social Science, Sociology, Ethics, etc.Psychology
Government / Politics

KudoZ activity (PRO) Questions answered: 1, Questions asked: 17
Portfolio Sample translations submitted: 2
English to Indonesian: HIV/AIDS Compendium
Source text - English
Introduction
An Education Sector Response to HIV and AIDS within the Framework of Inclusion

Children and young people develop knowledge, values and skills in school that will guide them through life. The response of schools, communities and education authorities is therefore essential to succeed in the struggle against HIV and AIDS. Schools and education authorities must educate and empower children and young people to prevent the epidemic from spreading further.

“Since education shapes attitudes and values, it can also help reduce discrimination against people living with HIV/AIDS.”
UNESCO and UNAIDS Advocacy Kit- HIV/AIDS and Education /2004

According to the 1945 Constitution ALL children throughout Indonesia have the legal right to an education and care:

Article 31
(1) Each citizen has the right to an education.
(2) Each citizen is obliged to follow elementary education and the government has the duty to fund this.
(4) The state shall give priority to the education budget by allocating at least twenty percent of the state's as well as of the regional budgets to meet the requirements of implementing national education.

Article 34
(1) Impoverished persons and abandoned children are to be taken care of by the state.
(2) The state develops a social security system for everybody and empowers the weak and underprivileged in society in accordance with their dignity as human beings.
(3) The state has the responsibility to provide proper medical and public service facilities.

Despite numerous conventions, agreements and laws, more than 4 million primary- and lower secondary school age children are still out of school throughout Indonesia. Some children never enrol, others drop out or are expelled from schools. Often this happens without education authorities, schools and communities fully realising their legal responsibility to provide quality education for ALL children regardless of their abilities or disabilities, their social, economical, cultural, ethnic or religious background, or their HIV status.


Every year an increasing number of children throughout the world are being infected or affected by HIV and AIDS. Children, mostly young girls, are pulled out of school to take care of sick parents, siblings and other family members.

Therefore, in an effort to increase awareness of legal and moral responsibilities to ensure that ALL children have equal access to quality education, we have developed an accessible and reader-friendly Compendium on a rights-based approach to education. It is aimed at legislators, government officials, university lecturers, headmasters, teachers, student teachers, parents, education activists, and other key stakeholders. The Compendium is a collection of short versions and excerpts from relevant conventions, agreements, laws, declarations and recommendations. This effort will also support the further implementation and use of advocacy toolkits from UNESCO, UNAIDS and the Ministry of National Education on the education sector response to HIV and AIDS. The full versions are available online. Most will also be available as hard copies through the Ministry of National Education, the National AIDS Commission as well as the UNESCO, Save the Children UK and IDP Norway offices in Jakarta.

The Compendium is a collection of short versions and excerpts from relevant laws, regulations, conventions, declarations and recommendations. The full versions are available online or through the Directorate for Management of Kindergartens and Primary Education – Secretariat for School Based Management.

We hope this Compendium will become an important tool in creating awareness among, and encouraging responses from key stakeholders, to ensure equal access and right of ALL children to quality education and health services in an inclusive setting.

The Compendium Development Team

Translation - Indonesian
Pengantar
Respon Sektor Pendidikan terhadap HIV dan AIDS di dalam Kerangka Inklusi

Anak-anak dan pemuda mengembangkan pengetahuan, nilai-nilai dan kecakapan-kecakapan di sekolah yang akan membimbing mereka dalam kehidupan. Respon sekolah-sekolah, masyarakat dan otoritas pendidikan oleh karenanya sangat penting agar berhasil dalam upaya melawan HIV dan AIDS. Otoritas pendidikan dan sekolah-sekolah harus mendidik dan memberdayakan anak-anak dan pemuda untuk mencegah epidemis dari penyebaran yang lebih luas.

“Karena pendidikan membentuk sikap-sikap dan nilai-nilai, pendidikan juga dapat mengurangi diskriminasi terhadap orang-orang yang hidup dengan HIV/AIDS.”
Perangkat Advokasi UNESCO dan UNAIDS - HIV/AIDS dan Pendidikan /2004

Menurut UUD 1945 SEMUA anak di seluruh Indonesia mempunyai hak hukum atas pendidikan dan layanan asuhan:

Artikel 31
(1) Tiap warga negara mempunyai hak atas suatu pendidikan.
(2) Tiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah mempunyai tugas untuk mendanai ini.
(4) Negara akan memberikan prioritas kepada anggaran pendidikan dengan mengalokasikan sedikitnya dua puluh persen dari anggaran regional dan nasional untuk memenuhi persyaratan pelaksanaan pendidikan nasional.

Artikel 34
(1) Orang-orang tidak mampu dan anak-anak terlantar akan dirawat oleh negara.
(2) Negara mengembangkan suatu sistem pengamanan sosial untuk setiap orang dan memberdayakan orang lemah dan kurang beruntung di masyarakat sesuai dengan martabat mereka sebagai manusia.
(3) Negara mempunyai tanggung jawab untuk memberikan fasilitas layanan publik dan kesehatan yang memadai.

Walau banyak konvensi, kesepakatan dan undang-undang, lebih dari 4 juta anak berusia sekolah dasar dan menengah masih tidak bersekolah di seluruh Indonesia. Beberapa anak tidak pernah masuk, yang lainnya putus sekolah atau terpaksa keluar sekolah. Sering kali ini terjadi tanpa disadari oleh masyarakat, sekolah dan otoritas pendidikan akan tanggung jawab hukum mereka untuk memberikan pendidikan berkualitas untuk SEMUA anak tanpa memandang kemampuan atau kecacatan, latar belakang agama atau etnis, budaya, ekonomi, status sosial, atau status HIV.

Tiap tahun jumlah anak yang menderita atau terkena dampak HIV dan AIDS meningkat di seluruh dunia. Anak-anak, kebanyakan anak perempuan, dikeluarkan dari sekolah untuk merawat orangtua, saudara atau anggota keluarga lain yang sakit.

Oleh karena itu, dalam upaya meningkatkan kesadaran tanggung jawab moral dan hukum untuk menjamin bahwa SEMUA anak mempunyai akses yang sama terhadap pendidikan berkualitas, kami telah mengembangkan Kompendium yang ramah bagi pembaca dan aksesibel tentang pendekatan berbasis hak asasi terhadap pendidikan. Ini ditujukan bagi para wakil rakyat/legislator, pejabat pemerintah, dosen universitas, kepala sekolah, guru, mahasiswa, orangtua, aktifis pendidikan, dan para stakeholder kunci lainnya. Kompendium adalah suatu kumpulan versi pendek dan kutipan dari konvensi, kesepakatan, undang-undang, deklarasi dan rekomendasi yang relevan. Upaya ini juga akan mendukung implementasi lebih lanjut dan penggunaan perangkat advokasi dari UNESCO, UNAIDS dan Kementrian Pendidikan Nasional tentang respon sektor pendidikan terhadap HIV dan AIDS. Versi lengkapnya tersedia online. Kebanyakan dari dokumen tersebut akan tersedia versi cetaknya di Kementerian Pendidikan Nasional, kantor-kantor Komisi Nasional AIDS serta UNESCO, Save the Children UK dan IDP Norway di Jakarta.

Kompendium adalah suatu kumpulan versi pendek dan kutipan dari konvensi, kesepakatan, undang-undang, deklarasi dan rekomendasi yang relevan. Versi lengkapnya tersedia online atau melalui Direktora Manajemen Pendidikan TK/SD – Sekretariat untuk Manajemen Berbasis Sekolah.

Kami harap Kompendium ini akan menjadi suatu perangkat penting dalam menciptakan kesadaran dan mendorong tanggapan dari para stakeholder kunci, untuk menjamin akses yang sama dan hak SEMUA anak terhadap pendidikan berkualitas dan layanan kesehatan dalam seting inklusif.

Tim Pengembang Kompendium

Indonesian to English: Assessment
Source text - Indonesian
Hari Pertama

Sesi 1 dan Sesi 2
08:00 – 11:00

Apa yang dimaksud dengan penilaian otentik dan berkesinambungan? Apa saja teknik yang digunakan?

1. Tujuan
Menyebutkan cara-cara otentik dan berkesinambungan untuk mengukur penguasaan siswa dalam keterampilan Mendengarkan, Berbicara, Membaca, dan Menulis dalam Bahasa Inggris untuk mengembangkan kecakapan hidup mereka di daerah masing-masing

2. Bahan/Sumber, Alat, Lampiran
□ Hasil kegiatan pada Sesi 1 s/d Sesi 4 di Modul 5
□ Buku teks yang digunakan guru di sekolah masing-masing
□ Kamus Bahasa Inggris-Indonesia
□ Papan tulis + sepidol atau kapur
□ Kertas A4/kuarto/folio
□ Buku Catatan + bolpoin + pensil
□ Lem atau isolasi
□ Gunting atau cutter


3. Alokasi Waktu
2 sesi

4. Catatan untuk Fasilitator

Pengertian
Modul ini membahas cara penilaian otentik dan berkesinambungan, yang tujuan utamanya bukan penentuan nilai tetapi untuk membantu siswa mengoptimalkan proses belajar bahasa Inggris di daerah masing-masing. Maka dari itu tes dan ujian tidak termasuk di dalamnya. Memang salah satu ciri utama yang membedakan penilaian otentik dengan tes adalah bahwa penilaian otentik tidak menggunakan soal sebagai alat untuk menilai penguasaan bahasa Inggris siswa, tetapi menggunakan kegiatan belajar (yaitu, tugas-tugas yang dirancang guru untuk memberikan kesempatan kepada siswa mempelajari keterampilan melakukan berbagai kegiatan dalam bahasa Inggris). Oleh karena itu, berbagai cara penilaian otentik dan berkesinambungan seharusnya tidak perlu dianggap sebagai beban tambahan bagi guru. Sudah seharusnya guru memberikan penilaian terhadap berbagai tugas yang dikerjakan siswa. Selain itu, tugas yang dikerjakan juga harus bermakna bagi kehidupan siswa.

Penilaian ini sangat tepat digunakan dalam pembelajaran yang diarahkan pada pengembangan kecakapan hidup di dunia nyata, karena memiliki sifat-sifat berikut ini:
1) Siswa dituntut untuk melakukan, menciptakan, memperagakan berbagai kegiatan atau tindakan dalam proses pembelajaran sehari-hari;
2) Secara berkesinambungan, mengukur penguasaan siswa terhadap semua SK dan KD dalam kurikulum yang telah dipadukan dengan pengembangan kecakapan hidup.
3) Mengukur tingkah laku siswa sewajarnya, bukan yang sengaja diperagakan untuk penilaian
4) Dilaksanakan dalam konteks kehidupan nyata atau simulasi.
5) Mengukur proses dan produk.
6) Menuntut cara berpikir tingkat tinggi dan keterampilan menyelesaikan masalah, dan cara siswa mengerjakan tugas bersifat terbuka (open-ended) dalam hal isi maupun formatnya.
7) Memperhitungkan perbedaan budaya.
8) Menyadarkan guru maupun siswa akan kelemahan dan kekuatan siswa.
9) Melibatkan pertimbangan manusia, sehingga pengukuran hanya dapat dilaksanakan manusia (guru, siswa, teman) bukan mesin atau komputer.
10) Guru terbuka mengenai standar dan kriteria penilaian, karena siswa juga dituntut untuk melakukan penilaian diri dan penilaian sejawat

Untuk dapat melaksanakan penilaian otentik dan berkesinambungan guru memang dituntut untuk lebih kreatif memberikan tugas-tugas yang bermakna, terkait langsung dengan hidup dan jati diri siswa, serta merubah perannya lebih sebagai fasilitator daripada penyampai ilmu. Dalam penilaian ini, guru bukan satu-satunya yang berhak memberikan penilaian.

Penilaian otentik dan berkesinambungan memang memakan waktu dan juga menuntut guru maupun siswa untuk selalu kreatif menentukan teknik dan kriteria penilaian, namun dapat dilaksanakan secara bertahap. Selain itu, penlaian ini dapat memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang proses dan hasil belajar siswa, sehingga memberikan gambaran yang jelas tentang hal-hal yang perlu diperbaiki.

Teknik Penilaian
Teknik penilaian otentik dan berkesinambungan yang paling sering digunakan adalah unjuk kerja, portofolio, jurnal, observasi kelas, konsultasi dan interview, dan pelibatan siswa dalam penyusunan butir tes (cooperative test construction). Dengan segala kendala yang dihadapi guru Bahasa Inggris di Indonesia, seperti kelas besar, beban mengajar tinggi, keharusan untuk memiliki kerja sampingan, tidak didukung oleh teknologi modern, dsb., tidak semua teknik dapat dilaksanakan dengan mudah. Dalam pelatihan selama dua hari ini, para peserta hanya akan berlatih melakukan teknik yang tidak terlalu memakan banyak waktu guru, yaitu unjuk kerja, portofolio, jurnal, dan observasi kelas.

Aspek Penilaian
Dengan penilaian otentik dan berkesinambungan, banyak aspek pembelajaran Bahasa Inggris yang dapat diukur selain kompetensi komunikatif, termasuk aspek sikap terhadap proses belajar Inggris, rasa percaya diri, strategi untuk meningkatkan penguasaan kosa kata. memungkinkan dilaksanakannya penilaian lebih banyak aspek kompetensi komunikatif, dibandingkan dengan tes atau ujian. Yang perlu dinilai bukan hanya unsur-unsur kebahasaan, tetapi berbagai unsur lainnya yang mempengaruhi efektifitas komunikasi yang dilakukan
Secara teoretis ada sedikitnya lima unsur kompetensi komunikatif yang perlu diukur (yaitu tindak bahasa, kebahasaan, penanda wacana, sosiokultural, strategi). Karena penilaian otentik dan berkesinambungan berlangsung sepanjang proses pembelajaran, idealnya semua aspek kompetensi berbahasa Inggris siswa dapat diberikan penilaian, dan langsung diberikan komentar atau balikannya agar siswa dapat segera memperbaiki tampilan bahasa Inggrisnya. Namun jika tidak memungkinkan semua aspek dapat dinilai (karena adanya berbagai kendala yang dihadapi guru), paling tidak dua aspek berikut ini tidak diabaikan, yaitu:
a. aspek kebahasaan: kosa kata, tata bahasa, lafal, intonasi, ejaan, tanda baca, tulisan tangan;
b. aspek efektivitas tindakan dan sikap dalam mencapai tujuan komunikatif (a.l., pemilihan ungkapan, pola kalimat, sikap percaya diri, pandangan mata, bahasa tubuh, suara, kecepatan berbicara, penggunaan gambar, diagram).

Tentunya untuk satu kali kesempatan, guru tidak akan dapat menilai semua aspek tersebut. Maka dari itu, dalam setiap kesempatan menilai, guru perlu memfokuskan hanya pada beberapa aspek. Dengan penlaian secara berkesinambungan, dalam satu semester, secara akumulatif guru dapat melakukan penilaian pada semua aspek.

Tempat Melaksanakan Tugas
Tempat untuk siswa melaksanakan tugas untuk penilaian otentik dan berksinambungan tidak hanya di dalam kelas, tetapi di mana saja, di lingkungan sekolah maupun di rumah atau lingkungan sekitar. Misalnya, untuk kegiatan membaca cerita, siswa dapat melakukannya di rumah, dan guru tinggal menilai hasilnya dengan menanyakan beberapa pertanyaan tentang aspek pemahaman yang akan dinilai. Untuk mengukur apakah siswa dapat melakukan kegiatan fungsional dalam bahasa Inggris di luar kelas, guru Bahasa Inggris dapat meminta bantuan guru-guru lain yang mampu berbahasa Inggris yang bersedia diwawancara siswa, untuk memberikan penilaiannya tentang siswa yang mewanwancarainya kepada guru Bahasa Inggris. Tentunya guru Bahasa Inggris sudah memberitahukan guru yang bersangkutan aspek yang perlu dinilai.


5. Langkah Kegiatan
Semua kegiatan dilaksanakan dalam kelompok yang terdiri atas 2 atau 3 orang. Bahan yang diperlukan adalah contoh-contoh berbagai jenis teks yang sudah dipelajari di Modul 5. Di samping itu, buku teks yang telah digunakan di sekolah masing-masing juga digunakan karena kemungkinan berisi teks-teks yang dapat digunakan atau dimodifikasi untuk keperluan pembelajaran dan penilaian otentik.

Langkah 1
Para peserta diminta membaca tujuan sesi ini dengan cermat dan kemudian mengisi format KWLW untuk menuliskan hal-hal yang mereka sudah ketahui dan ingin ketahui tentang cara-cara yang otentik dan berkesinambungan untuk mengukur penguasaan kompetensi komunikatif dalam Bahasa Inggris untuk mengembangkan kecakapan hidup mereka di daerah masing-masing.

Langkah 2
Dengan merujuk kembali hasil kegiatan pada Sesi 1 s/d Sesi 4 di Modul 5, para peserta diminta untuk menentukan tugas-tugas yang harus dilakukan siswa di mana guru perlu melaksanakan penilaian otentik dan berkesinambungan, dengan melengkapi format ‘Kegiatan Komunikatif untuk Penilaian Otentik dan Berkesinambungan’ (terlampir), pada Kolom 2. Karena keterbatasan waktu, setiap kelompok hanya menambahkan paling banyak tiga (3) kegiatan untuk setiap keterampilan dalam setiap jenis teks.

Langkah ini juga berguna untuk lebih memantapkan penguasaan peserta dalam menentukan kegiatan-kegiatan komunikatif dalam bahasa Inggris yang mencerminkan penguasaan kecakapan hidup siswa di lingkungan masing-masing.

Langkah 3
Pada langkah ini para peserta melanjutkan melengkapi format ‘Kegiatan Komunikatif untuk Penilaian Otentik dan Berkesinambungan’ pada Kolom 3, yaitu menentukan unsur penguasaan kompetensi komunikatif yang dapat dan perlu dinilai. Fokus penilaian hanya pada dua spek berikut:
a. Aspek kebahasaan (kosa kata, tata bahasa, lafal, intonasi, ejaan, tanda baca, tulisan tangan)
b. Aspek efektivitas tindakan dan sikap dalam mencapai tujuan komunikatif (a.l., pemilihan ungkapan, pola kalimat, sikap percaya diri, pandangan mata, bahasa tubuh, suara, kecepatan berbicara, penggunaan gambar, diagram).

Langkah 4
Pada langkah ini para peserta melanjutkan melengkapi format ‘Kegiatan Komunikatif untuk Penilaian Otentik dan Berkesinambungan’ pada Kolom 4, yaitu menentukan teknik penilaian otentik dan berkesinambungan yang sesuai dengan jenis tugas yang dilakukan siswa dan aspek penguasaan kompetensi yang dinilai.

Langkah 5
Setiap kelompok menempelkan di dinding format yang sudah diisi lengkap untuk dapat dilihat dan diberikan balikan atau masukan oleh semua peserta dari kelompok lain. Setelah semua kelompok menempelkan hasil kerjanya di dinding, semua peserta berkeliling untuk melihat dan mengkritisi hasil kerja kelompok-kelompok lainnya. Setiap guru didorong untuk saling bertanya, memberikan kritik, dan pada saat yang sama juga membuat perbaikan-perbaikan pada hasil kerja kelompok masing-masing sesuai dengan balikan dan komentar dari peserta lain.

6. Refleksi
Kegiatan ini ditutup dengan fasilitator menanyakan sejauh mana para peserta telah mencapai tujuan sesi ini. Kegiatan tanya-jawab secara terbuka akan membuat setiap peserta menyadari hal-hal yang sudah maupun yang belum diketahui, serta hal-hal yang perlu diperbaiki dalam sesi ini. Akhirnya para peserta diminta untuk mengisi format KWLW pada kolom 3 dan kolom 4.

Jika perlu, para peserta mengusulkan perbaikan format yang telah digunakan, yang menurut mereka lebih praktis.

7. Kegiatan Terstruktur/Mandiri
Secara mandiri, guru-guru dari sekolah yang sama, bekerja sama untuk memfotokopi atau menyalin semua kegiatan penilaian beserta aspk-aspek yang dinilai yang dihasilkan semua kelompok. Hasil kerja kelas tersebut dipelajari lagi. Sangat mungkin, untuk setiap keterampilan dalam setiap jenis teks masih dapat ditambahkan beberapa kegiatan lain lagi (melanjutkan mengisi format ‘Kegiatan Komunikatif untuk Penilaian Otentik dan Berkesinambungan’). Hasil kerja tersebut dibawa pulang untuk dibahas di sekolah atau MGMP masing-masing untuk direvisi atau dilengkapi.

Lampiran
Format ‘Kegiatan Komunikatif untuk Penilaian Otentik dan Berkesinambungan’ yang sudah berisi beberapa contoh kegiatan pada setiap keterampilan dalam setiap jenis teks.


Sesi 3 – Sesi 4
11:15 – 15:00

Bagaimana siswa dapat memberikan penilaian terhadap proses dan hasil belajar sendiri (self-assessment) dan teman sejawat (peer assessment)?

1. Tujuan
Mampu melatih siswa melakukan penilaian terhadap proses dan hasil belajar sendiri (penilaian diri) dan teman sejawat (penilaian sejawat).

2. Bahan/Sumber, Alat, Lampiran
□ Hasil kegiatan pada Sesi 1 s/d Sesi 4 di Modul 5
□ Hasil kegiatan pada Sesi 1 dan 2 hari ini
□ Buku teks yang digunakan guru di sekolah masing-masing
□ Kamus Bahasa Inggris-Indonesia
□ Papan tulis + sepidol atau kapur
□ Kertas A4/kuarto/folio
□ Buku Catatan + bolpoin + pensil
□ Lem atau isolasi
□ Gunting atau cutter

3. Alokasi Waktu
2 sesi

4. Catatan untuk Fasilitator
Tujuan utama dari penilaian diri dan penilaian sejawat adalah untuk mendukung atau memperbaiki proses dan hasil belajar. Meskipun demikian, jika direncanakan dan dikelola dengan baik, hasil penilaian diri dan penilaian sejawat dapat digunakan guru sebagai bahan pertimbangan untuk memberikan nilai.

Peran penilaian diri dan penilaian sejawat menjadi penting bersamaan dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru ke siswa, yang didasarkan pada konsep belajar mandiri (autonomous learning) dan belajar bersama (cooperative learning). Menurut pandangan terkini, efektivitas belajar ditentukan oleh berfungsinya tiga unsur kunci sekaligus, yaitu (1) peran aktif diri sendiri, (2) kerja sama dengan teman, dan (3) bimbingan profesional dari guru. Jika ketiga unsur utama tersebut semuanya berfungsi dengan baik, maka hasil belajar akan optimal.

Ada sedikitnya lima jenis penilaian diri dan sejawat, yaitu
1. Penilaian Langsung dan Spesifik
secara langsung, pada saat atau setelah selesai melakukan tugas, untuk menilai aspek-aspek kompetensi tertentu dan spesifik

2. Penilaian Tidak Langsung dan Holistik
secara tidak langsung, dalam kurun waktu yang panjang, untuk memberikan penilaian secara holistik

3. Penilaian Metakognitif
penilaian metakognitif terkait dengan pencapaian tujuan belajar

4. Penilaian Sosio-Afektif
penilaian terhadap unsur-unsur afektif atau emosional

5. Pembuatan Soal Tes/Quiz
penyusunan soal tes atau quiz oleh siswa sendiri. Siswa dilibatkan dalam menentukan aspek yang akan dinilai dan kriteria penilaiannya.

Ada dua kendala utama yang menjadi ciri penilaian diri dan penilaian sejawat. Pertama, siswa seringkali tidak menyadari kesalahan yang dibuatnya, karena memamg masih dalam taraf belajar. Kedua, ada kecenderungan siswa akan menilai diri/teman terlalu rendah atau, sebaliknya, terlalu tinggi. Berikut ini adalah langkah-langkah untuk meminimalisir kendala-kendala tersebut:
1. Siswa benar-benar memahami tujuan penilaian
2. Siswa mengetahui secara pasti cara mengerjakannya, melalui petunjuk dan model yang jelas.
3. Siswa harus selalu diingatkan untuk jujur dan tidak terlalu subyektif dalam memberikan penilaian, yang salah satunya adalah dengan cara menentukan kriteria penilaian yang jelas dan obyektif.
4. Perlu diikuti oleh tindakan lanjutan (follow-up activities), antara lain melakukan analisis lanjutan, menuliskan refleksi diri dalam jurnal, guru memberikan balikan tertulis, guru dan siswa membahas bersama proses dan hasil penilaian, peninjauan terhadap tujuan yang telah ditetapkan. Pemaduan lebih dari satu kegiatan lanjutan ini juga sering dilakukan.

5. Langkah Kegiatan
Semua kegiatan dilaksanakan dalam kelompok yang terdiri atas 2 atau 3 orang, di mana para peserta diberikan kesempatan untuk berpengalaman langsung melaksanakan sedikitnya satu teknik untuk setiap jenis penilaian diri dan penilaian sejawat tersebut di atas. Pembahasan teoretis hendaknya dibatasi, dan hanya dilakukan setelah kegiatan praktek selesai, atau pada saat refleksi.

Langkah 1
Para peserta diminta membaca tujuan sesi ini dengan cermat dan kemudian mengisi format KWLW untuk menuliskan hal-hal yang mereka sudah ketahui dan ingin ketahui tentang cara-cara melakukan penilaian diri dan penilaian sejawat untuk pembelajaran bahasa Inggris.


Langkah 2 – Langkah 4 dilaksanakan untuk setiap teknik penilaian, sehingga proses yang sama akan selalu berulang untuk semua teknik penilaian yang dilatihkan.

Langkah 2
Para peserta diajak langsung melakukan satu teknik penilaian diri dan penilaian sejawat (dipilih dari yang ada dalam lampiran), dengan prosedur:
1) memahami tujuan penilaian;
2) menentukan tugas yang perlu dilakukan untuk dinilai beserta kriteria dan format penilaiannya
3) melaksanakan tugas yang akan dinilai
4) melaksanakan penilaian
5) menentukan atau melakukan tindakan lanjutan yang sesuai.

Langkah 3
Dalam kelompok masing-masing, para peserta mengidentifikasi kesulitan dan kendala yang mereka alami dan kemungkinan akan dialami siswa masing-masing. Setiap anggota dalam kelompok hendaknya mencatat hasil diskusi tersebut secara tertulis.

Langkah 4
Salah seorang dari setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. Sebelum semua kelompok selesai mempresentasikan hasil diskusinya, hendaknya jangan dibuka dulu kegiatan tanya-jawab dan pemberian komentar atau saran, karena hal ini akan dilakukan secara terpisah pada Langkah 5.

Langkah 5
Para peserta bertanya jawab dan saling memberikan komentar terhadap hasil diskusi masing-masing. Pada saat yang sama, para peserta juga didorong untuk mengusulkan langkah-langkah untuk meminimalisir kesulitan atau kendala yang mungkin timbul di sekolah masing-masing.

6. Refleksi
Kegiatan ini ditutup dengan fasilitator menanyakan sejauh mana para peserta telah mencapai tujuan sesi ini. Kegiatan tanya-jawab secara terbuka akan membuat setiap peserta menyadari hal-hal yang sudah maupun yang belum diketahui, serta hal-hal yang perlu diperbaiki dalam sesi ini. Akhirnya para peserta diminta untuk mengisi format KWLW pada kolom 3 dan kolom 4.

7. Kegiatan Terstruktur/Mandiri
1) Menerapkan teknik-teknik penilaian diri dan sejawat di sekolah masing-masing.
2) Senantiasa berlatih dengan guru lain di sekolah atau MGMP masing-masing menerapkan berbagai teknik penilaian diri dan penilaian sejawat.


Lampiran:
1. Contoh-contoh tugas mendengarkan, Berbicara, Membaca, dan Menulis yang dapat dinilai dengan teknik penilaian diri dan penilaian sejawat
2. Contoh-contoh instrumen penilaian diri dan penilaian sejawat



Sesi 5
15:30 – 17:00

Bagaimana melaksanakan penilaian dengan teknik unjuk kerja?

1. Tujuan
Mampu melaksanakan beberapa teknik penilaian unjuk kerja (performance).

2. Bahan/Sumber, Alat, Lampiran
□ Hasil kegiatan pada Sesi 1 s/d Sesi 4 di Modul 5
□ Hasil kegiatan pada Sesi 1 dan 2 hari ini
□ Buku teks yang digunakan guru di sekolah masing-masing
□ Kamus Bahasa Inggris-Indonesia
□ Papan tulis + sepidol atau kapur
□ Kertas A4/kuarto/folio
□ Buku Catatan + bolpoin + pensil
□ Lem atau isolasi
□ Gunting atau cutter

3. Alokasi Waktu
1 sesi

4. Catatan untuk Fasilitator
Unjuk kerja (performance) adalah suatu kegiatan utuh (seperti proyek, pameran, laporan pengamatan, pentas) yang memiliki tingkat otentisitas tinggi karena relevan dengan konteks kehidupan sehari-hari siswa sebagai anggota keluarga, masyarakat sekolah dan masyarakat umum di luar sekolah. Kegiatan unjuk kerja memadukan lebih dari satu keterampilan berbahasa, dan jika berupa proyek bahkan seringkali melibatkan keempatnya. Selain itu, penilaian unjuk kerja memiliki ciri-ciri lain yang bermanfaat bagi proses pencapaian kompetensi komunikatif, yaitu:
1. siswa menggunakan cara berfikir tingkat tinggi, dalam bentuk tugas yang open-ended (terbuka);
2. tugas dilaksanakan secara bermakna bagi siswa (dan lingkungannya) dan membuat siswa sibuk mempersiapkan;
3. menilai proses dan produk.

Berikut ini adalah langkah-langka yang perlu dilakukan dalam penilaian unjuk kerja:
1) Siswa benar-benar memahami tujuan umum dan tujuan khusus dan rinci dari setiap unsur kegiatan
2) Siswa benar-benar memahami semua langkah-langkah kegiatan yang perlu dilakukan secara berurutan dari awal sampai akhir.
3) Menggunakan format atau rubrik penilaian yang direncanakan secara cermat. Sebaiknya siswa dilibatkan dalam menentukan kriteria dan cara penilaian.
4) Sangat disarankan untuk melibatkan penilaian diri dan penilaian sejawat.
5) Perlu diikuti dengan pemberian balikan secara sistematis.

5. Langkah Kegiatan
Semua kegiatan tetap dilaksanakan dalam kelompok yang terdiri atas 2 atau 3 orang, di mana setiap kelompok diberikan kesempatan untuk berpengalaman langsung melaksanakan sedikitnya satu teknik penilaian unjuk kerja. Pembahasan teoretis hendaknya dibatasi, dan hanya dilakukan setelah kegiatan praktek selesai, atau pada saat refleksi.

Langkah 1
Para peserta diminta membaca tujuan sesi ini dengan cermat dan kemudian mengisi format KWLW untuk menuliskan hal-hal yang mereka sudah ketahui dan ingin ketahui tentang cara-cara melakukan penilaian unjuk krja untuk pembelajaran bahasa Inggris.


Langkah 2 – Langkah 4 dilaksanakan untuk setiap teknik penilaian, sehingga proses yang sama akan selalu berulang untuk semua teknik penilaian yang dilatihkan.

Langkah 2
Dalam setiap kelompok para peserta melakukan satu teknik penilaian unjuk kerja (dipilih dari yang ada dalam lampiran), dengan prosedur:
1) memahami tujuan penilaian;
2) menentukan tugas yang perlu dilakukan untuk dinilai beserta kriteria dan format penilaiannya
3) melaksanakan tugas yang akan dinilai
4) melaksanakan penilaian
5) menentukan atau melakukan tindakan lanjutan yang sesuai.

Langkah 3
Dalam kelompok masing-masing, para peserta mengidentifikasi kesulitan dan kendala yang mereka alami dan kemungkinan akan dialami siswa masing-masing. Setiap anggota dalam kelompok hendaknya mencatat hasil diskusi tersebut secara tertulis.

Langkah 4
Salah seorang dari setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. Sebelum semua kelompok selesai mempresentasikan hasil diskusinya, hendaknya jangan dibuka dulu kegiatan tanya-jawab dan pemberian komentar atau saran, karena hal ini akan dilakukan secara terpisah pada Langkah 5.

Langkah 5
Para peserta bertanya jawab dan saling memberikan komentar terhadap hasil diskusi masing-masing. Pada saat yang sama, para peserta juga didorong untuk mengusulkan langkah-langkah untuk meminimalisir kesulitan atau kendala yang mungkin timbul di sekolah masing-masing.

6. Refleksi
Kegiatan ini ditutup dengan fasilitator menanyakan sejauh mana para peserta telah mencapai tujuan sesi ini. Kegiatan tanya-jawab secara terbuka akan membuat setiap peserta menyadari hal-hal yang sudah maupun yang belum diketahui, serta hal-hal yang perlu diperbaiki dalam sesi ini. Akhirnya para peserta diminta untuk mengisi format KWLW pada kolom 3 dan kolom 4.

7. Kegiatan Terstruktur/Mandiri
1) Menerapkan teknik-teknik penilaian diri dan sejawat di sekolah masing-masing.
2) Senantiasa berlatih dengan guru lain di sekolah atau MGMP masing-masing menerapkan berbagai teknik penilaian diri dan penilaian sejawat.

Lampiran
Contoh penilaian unjuk kerja



Hari Kedua

Sesi 1 dan Sesi 2
08:00 – 11:00

Bagaimana melaksanakan penilaian dengan teknik portofolio?

1. Tujuan
Mampu melaksanakan beberapa teknik penilaian portofolio.

2. Bahan/Sumber, Alat, Lampiran
□ Hasil kegiatan pada Sesi 1 s/d Sesi 4 di Modul 5
□ Hasil kegiatan pada Sesi 1 dan 2 hari ini
□ Buku teks yang digunakan guru di sekolah masing-masing
□ Kamus Bahasa Inggris-Indonesia
□ Papan tulis + sepidol atau kapur
□ Kertas A4/kuarto/folio
□ Buku Catatan + bolpoin + pensil
□ Lem atau isolasi
□ Gunting atau cutter

3. Alokasi Waktu
2 sesi

4. Catatan untuk Fasilitator
Portofolio adalah koleksi hasil karya yang dibuat dengan tujuan yang jelas, dan dapat memberikan gambaran yang jelas tentang usaha, kemajuan, dan prestasi yang telah dicapai dalam satu bidang tertentu. Koleksi dilaksanakan secara bertahap sehingga dapat memberikan gambaran tentang kemajuan dan usaha perbaikan yang dilakukan siswa dari waktu ke waktu. Pada prinsipnya semua pekerjaan atau hasil karya yang dihasilkan selama proses belajar dapat dikumpulkan dalam bentuk portofolio. Bahan-bahan yang dikoleksi sebaiknya pilihan siswa sendiri, berdasarkan rambu-rambu dan batasan-batasan yang diberikan guru.

Portofolio yang bermanfaat untuk pembelajaran bahasa asing, antara lain:
- draft cerita dan bentuk jadinya
- laporan pengamatan: benda, orang, binatang
- proyek yang telah dilaksanakan dalam laporan garis besar
- lagu yang telah dihafal dan dapat dinyanyikan
- rekaman suara sendiri: membaca berita, instruksi, cerita
- karya sastra yang telah dibaca: a.l., puisi, prosa, drama
- kliping berita yang telah dibaca: a.l., tentang selebriti, politik, kecelakaan
- kliping teks pengetahuan praktis yang telah dipresentasikan
- tes yang telah dikerjakan dan diberi nilai atau balikan
- latihan mengerjakan soal tes, ujian
- catatan pelajaran yang diberikan guru

Portofolio merupakan teknik yang dapat memadukan kegiatan belajar dan kegiatan penilaian secara wajar, dalam arti dapat menilai tingkah laku siswa yang sebenarnya, tidak dibuat-buat dan tidak dihantui rasa takut. Portofolio merupakan teknik yang sangat tepat untuk meningkatkan produktifitas siswa melalui kegiatan terstruktur dan mandiri. Dengan berbagai kelebihannya, portofolio sangat efektif dalam meningkatkan potensi siswa melalui pengoptimalan pemanfaatan waktu di dalam dan di luar kelas.

Portofolio akan berguna bagi pembelajaran dan penilaian apabila memiliki ciri-ciri antara lain:
1) kumpulan pekerjaan atau hasil karya yang dikerjakan atau dipilih sendiri oleh siswa sehingga mencerminkan kehidupan dan jati dirinya;
2) merupakan dokumen penting yang menunjukkan kepada siswa akan kemajuannya dalam penguasaan bahasa Inggris, dan sebaiknya menjadi karya yang dapat dibanggakan siswa
3) Melibatkan penilaian diri dan sejawat, secara periodik;
4) Siswa senantiasa melakukan refleksi atas hal-hal yang sudah, belum, dan ingin dia kuasai dalam berbagai kegiatan berbahasa Inggris;
5) Jika terbuka atau dipamerkan, dapat menjadi ajang yang menghubungkan siswa, teman sejawat, guru, orang tua, dan masyarakat
6) Jika dilakukan secara sistematis apat memberikan informasi yang komprehensif tentang proses dan hasil belajar bahasa Inggris siswa

Untuk mengoptimalkan manfaat penilaian portofolio:
1. Tujuan penilaian jelas dan spesifik
2. Ada pedoman untuk menentukan materi yang boleh dimasukkan dalam suatu portofolio, agar sesuai dengan kurikulum. Meskipun guru yang membuat pedoman, siswa perlu menyepakati. Akan lebih baik lagi jika guru memberikan sedikitnya satu contoh portofolio yang sudah jadi.
3. Kriteria penilaian jelas bagi siswa, karena harus melibatkan penilaian diri dan (jika memungkinkan) penilaian sejawat;
4. Harus ada waktu tatap muka yang khusus bagi siswa untuk berlatih membangun portofolio dan bersama guru membahas hasil penilaian yang telah dilakukan, secara periodik.
5. Jika memungkinkan, sediakan tempat khusus dan mudah diakses untuk siswa menyimpan portofolionya, antara lain di kelas, ruang baca, perpustakaan, self-access centre, karena akan sangat tidak praktis jika siswa harus selalu membawanya.
6. Pada akhir semester, guru perlu memberikan penilaian akhir, dalam bentuk angka, huruf, atau pun komentar kualitatif.

5. Langkah Kegiatan
Semua kegiatan tetap dilaksanakan dalam kelompok yang terdiri atas 2 atau 3 orang, di mana para peserta diberikan kesempatan untuk berpengalaman langsung melaksanakan sedikitnya satu teknik penilaian portofolio. Pembahasan teoretis hendaknya dibatasi, dan hanya dilakukan setelah kegiatan praktek selesai, atau pada saat refleksi.

Langkah 1
Para peserta diminta membaca tujuan sesi ini dengan cermat dan kemudian mengisi format KWLW untuk menuliskan hal-hal yang mereka sudah ketahui dan ingin ketahui tentang cara-cara melakukan penilaian diri dan penilaian sejawat untuk pembelajaran bahasa Inggris.


Langkah 2 – Langkah 4 dilaksanakan untuk setiap teknik penilaian, sehingga proses yang sama akan selalu berulang untuk semua teknik penilaian yang dilatihkan.

Langkah 2
Para peserta diajak langsung melakukan satu teknik penilaian portofolio (dipilih dari yang ada dalam lampiran), dengan prosedur:
1) memahami tujuan penilaian;
2) menentukan tugas yang perlu dilakukan untuk dinilai beserta kriteria dan format penilaiannya
3) melaksanakan tugas yang akan dinilai
4) melaksanakan penilaian
5) menentukan atau melakukan tindakan lanjutan yang sesuai.

Langkah 3
Dalam kelompok masing-masing, para peserta mengidentifikasi kesulitan dan kendala yang mereka alami dan kemungkinan akan dialami siswa masing-masing. Setiap anggota dalam kelompok hendaknya mencatat hasil diskusi tersebut secara tertulis.

Langkah 4
Salah seorang dari setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. Sebelum semua kelompok selesai mempresentasikan hasil diskusinya, hendaknya jangan dibuka dulu kegiatan tanya-jawab dan pemberian komentar atau saran, karena hal ini akan dilakukan secara terpisah pada Langkah 5.

Langkah 5
Para peserta bertanya jawab dan saling memberikan komentar terhadap hasil diskusi masing-masing. Pada sat yang sama, para peserta juga didorong untuk mengusulkan langkah-langkah untuk meminimalisir kesulitan atau kendala yang mungkin timbul di sekolah masing-masing.

6. Refleksi
Kegiatan ini ditutup dengan fasilitator menanyakan sejauh mana para peserta telah mencapai tujuan sesi ini. Kegiatan tanya-jawab secara terbuka akan membuat setiap peserta menyadari hal-hal yang sudah maupun yang belum diketahui, serta hal-hal yang perlu diperbaiki dalam sesi ini. Akhirnya para peserta diminta untuk mengisi format KWLW pada kolom 3 dan kolom 4.

7. Kegiatan Terstruktur/Mandiri
a. Menerapkan teknik-teknik penilaian diri dan sejawat di sekolah masing-masing.
b. Senantiasa berlatih dengan guru lain di sekolah atau MGMP masing-masing menerapkan berbagai teknik penilaian diri dan penilaian sejawat.

Lampiran
Contoh penilaian dengan portofolio

Sesi 3
11:15 – 12:30

Bagaimana melaksanakan penilaian dengan teknik jurnal?

1. Tujuan
Dapat melaksanakan penilaian dengan menggunakan jurnal

2. Bahan/Sumber, Alat, Lampiran
□ Hasil kegiatan pada Sesi 1 s/d Sesi 4 di Modul 5
□ Hasil kegiatan pada Sesi 1 dan 2 hari ini
□ Buku teks yang digunakan guru di sekolah masing-masing
□ Kamus Bahasa Inggris-Indonesia
□ Papan tulis + sepidol atau kapur
□ Kertas A4/kuarto/folio
□ Buku Catatan + bolpoin + pensil
□ Lem atau isolasi
□ Gunting atau cutter

3. Alokasi Waktu
1 sesi

4. Catatan untuk Fasilitator
Jurnal merupakan sarana mencurahkan pengalaman pribadi siswa berupa perasaan, pemikiran, pandangan, pendapat, penilaian, dan ide, tentang berbagai hal menyangkut proses dan hasil belajarnya. Ada sedikitnya tiga macam jurnal yang banyak diterapkan sebagai alat penilaian otentik dan berkesinambungan, yaitu
• buku catatan kegiatan pembelajaran (teaching-learning log), di mana dalam setiap kegiatan pembelajaran, siswa menyebutkan tujuan belajar yang harus dicapai, dan pada akhir pembelajaran dia juga mencatat penilaian pribadinya apakah tujuan telah dicapai dan sejauh mana.
• berbagai tanggapan atau komentar terhadap berbagai bacaan (cerita, novel, teks ilmu pengetahuan, berita), tayangan di TV, film, cerita, dan berbagai teks lain yang telah didengar, dilihat, adan dibacanya.
• buku harian untuk mengungkapkan pengelaman afektif, seperti perasaan, sikap, pandangan siswa terhadap berbagai hal yang terkait dengan dirinya sebagai remaja maupun proses belajarnya.

Jurnal bermakna bagi siswa karena isinya (yaitu makna yang ingin diungkapkannya), dan oleh karena itu siswa tidak perlu terlalu memprhatikan ketepatan unsur-unsur kebahasaan yang digunakan. Bahkan siswa dapat menggunakan bahasa Inggris dan bahasa kesehariannya secara bercampur, karena cara ini pun sudah memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengaktifkan perbendahaan kata dan tata bahasa yang telah dikuasainya.

1. Siswa perlu memahami manfaat penulisan jurnal, sebagai alat untuk mencurahkan isi hati. Harus ada kesepakatan antara guru dan siswa tentang hal-hal yang secara kultural pantas atau tidak pantas dinyatakan dalam jurnal.
2. Siswa perlu mengetahui bahwa jurnal tidak digunakan guru untuk menilai kualitas bahasa Inggrisnya, tetapi untuk mendapatkan gambaran tentang usaha, komitmen, kualitas kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan.
3. Siswa memahami topik-topik yang perlu dan dapat dimasukkan dalam jurnal (misalnya, tujuan, materi, kegiatan, tugas, fasilitas, cara guru menjelaskan)
4. Guru harus memberikan balikan secara periodik dan optimal.
5. Perlu dialokasikan jadwal yang khusus dan periodik untuk membahas jurnal siswa di kelas.
6. Penilaian akhir terhadap jurnal siswa seharusnya tidak dalam bentuk nilai (angka maupun huruf), tetapi berupa komentar untuk perbaikan selanjutnya.

5. Langkah Kegiatan
Semua kegiatan tetap dilaksanakan dalam kelompok yang terdiri atas 2 atau 3 orang, di mana para peserta diberikan kesempatan untuk berpengalaman langsung melaksanakan sedikitnya satu teknik penilaian dengan jurnal. Pembahasan teoretis hendaknya dibatasi, dan hanya dilakukan setelah kegiatan praktek selesai, atau pada saat refleksi.

Langkah 1
Para peserta diminta membaca tujuan sesi ini dengan cermat dan kemudian mengisi format KWLW untuk menuliskan hal-hal yang mereka sudah ketahui dan ingin ketahui tentang cara-cara melakukan penilaian dengan menggunakan jurnal.


Langkah 2 – Langkah 4 dilaksanakan untuk setiap teknik penilaian, sehingga proses yang sama akan selalu berulang untuk semua teknik penilaian yang dilatihkan.

Langkah 2
Para peserta diajak langsung melakukan satu teknik penilaian dengan jrunal (dipilih dari yang ada dalam lampiran), dengan prosedur:
1) memahami tujuan penilaian;
2) menentukan tugas yang perlu dilakukan untuk dinilai beserta kriteria dan format penilaiannya
3) melaksanakan tugas yang akan dinilai
4) melaksanakan penilaian
5) menentukan atau melakukan tindakan lanjutan yang sesuai.

Langkah 3
Dalam kelompok masing-masing, para peserta mengidentifikasi kesulitan dan kendala yang mereka alami dan kemungkinan akan dialami siswa masing-masing. Setiap anggota dalam kelompok hendaknya mencatat hasil diskusi tersebut secara tertulis.

Langkah 4
Salah seorang dari setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. Sebelum semua kelompok selesai mempresentasikan hasil diskusinya, hendaknya jangan dibuka dulu kegiatan tanya-jawab dan pemberian komentar atau saran, karena hal ini akan dilakukan secara terpisah pada Langkah 5.

Langkah 5
Para peserta bertanya jawab dan saling memberikan komentar terhadap hasil diskusi masing-masing. Pada saat yang sama, para peserta juga didorong untuk mengusulkan langkah-langkah untuk meminimalisir kesulitan atau kendala yang mungkin timbul di sekolah masing-masing.

6. Refleksi
Kegiatan ini ditutup dengan fasilitator menanyakan sejauh mana para peserta telah mencapai tujuan sesi ini. Kegiatan tanya-jawab secara terbuka akan membuat setiap peserta menyadari hal-hal yang sudah maupun yang belum diketahui, serta hal-hal yang perlu diperbaiki dalam sesi ini. Akhirnya para peserta diminta untuk mengisi format KWLW pada kolom 3 dan kolom 4.

7. Kegiatan Terstruktur/Mandiri
1) Menerapkan teknik-teknik penilaian dengan menggunakan jurnal di sekolah masing-masing.
2) Senantiasa berlatih dengan guru lain di sekolah atau MGMP masing-masing menerapkan berbagai teknik penilaian dengan menggunakan jurnal.

Lampiran
Contoh penilaian dengan menggunakan jurnal



Sesi 4
13:30 – 15:00

Bagaimana melaksanakan penilaian dengan teknik observasi?

1. Tujuan
Dapat melaksanakan observasi kelas: mengukur kemampuan berbahasa Inggris siswa tanpa mereka menyadari kalau sedang dinilai sehingga akan terlihat tingkah laku alaminya (tanpa takut atau dibuat-buat).

2. Bahan/Sumber, Alat, Lampiran
□ Hasil kegiatan pada Sesi 1 s/d Sesi 4 di Modul 5
□ Hasil kegiatan pada Sesi 1 dan 2 hari ini
□ Buku teks yang digunakan guru di sekolah masing-masing
□ Kamus Bahasa Inggris-Indonesia
□ Papan tulis + sepidol atau kapur
□ Kertas A4/kuarto/folio
□ Buku Catatan + bolpoin + pensil
□ Lem atau isolasi
□ Gunting atau cutter

3. Alokasi Waktu
1 sesi

4. Catatan untuk Fasilitator
Baik disadari maupun tidak, hampir setiap guru melakukan pengamatan terhadap siswa selama proses pembelajarannya. Guru biasanya mengamati cara siswa menjawab, mengerjakan tugas, kesungguhan siswa dalam mengerjakan PR, dsb. Maka dari itu guru mengetahui banyak tentang siswanya, terutama yang dia kenal. Dia akan lebih tahu banyak lagi tentang siswa yang dia juga kenal namanya. Tidak heran jika penilaian guru berdasarkan pengamatan dalam waktu yang cukup lama dan secara rutin tersebut biasanya berkorelasi tinggi dengan hasil tes atau ujian.

Meskipun demikian, cara tersebut dianggap terlalu subyektif dan tidak layak untuk dijadikan alat penilaian. Untuk membuat pengamatan lebih dapat dipercaya dan layak diperhitungkan untuk penilaian, perlu direncanakan langkah-langkahnya secara cermat dan sistematis, sebagai berikut:
1) Tentukan tujuan
2) Tentukan berapa siswa yan akan diamati pada setiap kalinya
3) Lakukan sedemikian rupa sehingga siswa tidak merasa sedang diamati
4) Siapkan sistem untuk mencatat tingkah-laku yang diamati
5) Batasi jumlah unsur yang akan diamati setiap kalinya
6) Tentukan berapa kali observasi terhadap suatu tingkah laku tertentu akan dilakukan
7) Tentukan apa yang akan dilakukan dengan hasil pengamatan tersebut

Dengan segala kendala yang dihadapi guru d Indonesia saat ini, seperti kelas besar dan beban mengajar tinggi, mencatat pengamatan memang sangat tidak mudah, apapun bentuknya (misalnya, catatan anekdotal, penggunaan checklist, atau skala nilai). Namun sedikit apa pun catatan guru tentang seorang siswa akan sangat berguna untuk membuat pengamatan lebih baik. Oleh karena itu, guru memang sebaiknya memiliki catatan pengamatan, dan melakukan pencatatan sebisanya, dengan mengikuti langkah-langkah di atas.

5. Langkah Kegiatan
Semua kegiatan tetap dilaksanakan dalam kelompok yang terdiri atas 2 atau 3 orang, di mana para peserta diberikan kesempatan untuk berpengalaman langsung melaksanakan sedikitnya satu teknik penilaian unjuk kerja. Pembahasan teoretis hendaknya dibatasi, dan hanya dilakukan setelah kegiatan praktek selesai, atau pada saat refleksi.

Langkah 1
Para peserta diminta membaca tujuan sesi ini dengan cermat dan kemudian mengisi format KWLW untuk menuliskan hal-hal yang mereka sudah ketahui dan ingin ketahui tentang cara-cara melakukan penilaian melalui pengamatan.


Langkah 2 – Langkah 4 dilaksanakan untuk setiap teknik penilaian, sehingga proses yang sama akan selalu berulang untuk semua teknik penilaian yang dilatihkan.

Langkah 2
Para peserta diajak langsung melakukan satu teknik penilaian dengan pengamatan, dengan prosedur:
1) memahami tujuan penilaian;
2) menentukan tugas yang perlu dilakukan untuk dinilai beserta kriteria dan format penilaiannya
3) melaksanakan tugas yang akan dinilai
4) melaksanakan penilaian
5) menentukan atau melakukan tindakan lanjutan yang sesuai.

Langkah 3
Dalam kelompok masing-masing, para peserta mengidentifikasi kesulitan dan kendala yang mereka temui di lapangan. Setiap anggota dalam kelompok hendaknya mencatat hasil diskusi tersebut secara tertulis.

Langkah 4
Salah seorang dari setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. Sebelum semua kelompok selesai mempresentasikan hasil diskusinya, hendaknya jangan dibuka dulu kegiatan tanya-jawab dan pemberian komentar atau saran, karena hal ini akan dilakukan secara terpisah pada Langkah 5.

Langkah 5
Para peserta bertanya jawab dan saling memberikan komentar terhadap hasil diskusi masing-masing. Pada saat yang sama, para peserta juga didorong untuk mengusulkan langkah-langkah untuk meminimalisir kesulitan atau kendala yang mungkin timbul di sekolah masing-masing.

6. Refleksi
Kegiatan ini ditutup dengan fasilitator menanyakan sejauh mana para peserta telah mencapai tujuan sesi ini. Kegiatan tanya-jawab secara terbuka akan membuat setiap peserta menyadari hal-hal yang sudah maupun yang belum diketahui, serta hal-hal yang perlu diperbaiki dalam sesi ini. Akhirnya para peserta diminta untuk mengisi format KWLW pada kolom 3 dan kolom 4.

7. Kegiatan Terstruktur/Mandiri
1) Menerapkan teknik-teknik penilaian dengan pengamatan di sekolah masing-masing.
2) Senantiasa berlatih dengan guru lain di sekolah atau MGMP masing-masing menerapkan berbagai teknik penilaian denga pengamatan.

Lampiran
1. Contoh-contoh fokus pengamatan
2. Contoh catatan pengamatan
3. Contoh pengamatan dengan checklist

Sesi 5
15:30 – 17:00

Bagaimana mempersiapkan siswa untuk menghadapi UAS/UAN secara mandiri?

1. Tujuan
Dapat membantu siswa mempersiapkan diri secara mandiri dan bertanggung jawab menghadapi UAS/UAN.

2. Bahan/Sumber, Alat, Lampiran
□ Soal-soal UAS/UAN yang pernah digunakan sebelumnya
□ Buku teks yang digunakan guru di sekolah masing-masing
□ Kamus Bahasa Inggris-Indonesia
□ Papan tulis + sepidol atau kapur
□ Kertas A4/kuarto/folio
□ Lem atau isolasi
□ Buku Catatan + bolpoin + pensil

3. Alokasi Waktu
1 sesi

4. Catatan untuk Fasilitator
Siswa perlu memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk dapat menghadapi UAS dan UAN. Tidak ada orang lain yang dapat mempersiapkannya kecuali siswa sendiri. Yang dapat dilakukan orang lain, termasuk guru, adalah membantu siswa mengembangkan sikap mandiri dan bertanggung jawab, dengan menerapkan berbagai keterampilan hidup, untuk menghadapi tantangan itu.

Perlu ditekankan kepada siswa bahwa mempersiapkan menghadapi UAS/UAN berarti meningkatkan penguasaan bahasa Inggris ke tingkat yang dituntut oleh UAS/UAN. Pada dasarnya, UAS/UAN hanyalah sebuah alat ukur kompetensi yang dimiliki siswa. Jika kompetensi baik, maka akan menghasilkan ukuran yang tinggi, dan jika rendah maka hasilnya juga akan rendah. Cara mempersiapkan diri secara bertanggung jawab ini lebih menjamin kelulusan dibandingkan dengan hanya sekedar menghafal soal dan cara mengerjakannya, sebagaimana dilakukan banyak siswa di lembaga Bimbingan Belajar selama ini. Memang latihan mengerjakan soal diperlukan, tetapi langkah ini hanya berfungsi untuk mengukur kemajuan.

Ada banyak cara yang dapat dilakukan siswa untuk mempersiapkan diri, antara lain:
• Menyadari bahwa materi yang harus dipelajari sangat banyak, mencakup semua yang telah dipelajari selama ini, dari sejak awal semester/tahun/program
• Mencari cara-cara yang strategis dan cerdas dalam belajar
• Memperbaiki komitmen dan tanggung jawab dalam belajar
• Menentukan target pencapaian secara periodik
• Meningkatkan frekuensi dan intensitas belajar, antara lain dengan membuat jadwal belajar
• Bekerjasama dengan teman
• Datang ke guru atau orang lain yang dapat membantu jika mengalami kesulitan
• Mengerjakan soal-soal yang pernah digunakan sebelumnya, terutama untuk mengukur pencapaian.
• Menjaga diri dan kesehatan
• Untuk meningkatkan kekuatan moral: banyak berdoa

Di bawah ini adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan sekolah untuk memfasilitasi siswa khusunya untuk mengukur kemampuannya menghadapi UAN, secara periodik.

STRATEGI PENYIAPAN UAN

• Dimulai di Kelas II;
• Sebaiknya tidak menjadi bagian penting dalam kegiatan tatap muka, tetapi di luar kelas melalui kegiatan terstruktur dan mandiri, agar tidak mengganggu pencapaian tujuan kurikulum;
• Kegiatan mengerjakan latihan UAN dilaksanakan siswa dalam kelompok permanen, secara mandiri, di luar kelas;
• Bahan adalah tes-tes UAN atau SPMB (untuk SMA/SMK) yang sudah digunakan sebelumnya (banyak tersedia di pasar);
• Siswa dan Guru sama-sama aktif dalam pengadaan materi;
• Konsultasi setiap kelompok atau individu dengan guru dijaga supaya tetap intensif;
• Pengecekan atau pemberian feedback dilakukan secara reguler (mis., per 3 minggu, sebulan, 6 minggu, dst.). Kalau perlu dalam kelas tambahan.
• Dilakukan TES PREDIKSI UAN, secara reguler (mis., per 2 bulan atau 6 x dalam setahun) agar siswa dapat mengetahui kemajuannya;
• Penanganan siswa yang mengalami kesulitan (lebih dari rata-rata temannya) dapat dilakukan dalam beberapa cara:
o Dibantu kelompoknya
o Guru memonitor secara lebih melekat
o Mengikuti kelas tambahan (tentunya ada konsekwensi biaya)
o Siswa disarankan untuk mencari bantuan tambahan atau bantuan lain di luar yang disediakan sekolah
o ….?
o ….?
o ….?
• Pemberdayaan siswa yang menonjol:
o membantu teman
o membantu guru memberikan feedback
o ….?
o ….?
o ….?
• ………………………………..?
• ………………………………..?
• ………………………………..?


5. Langkah Kegiatan
Semua kegiatan tetap dilaksanakan dalam kelompok yang terdiri atas 2 atau 3 orang, di mana para peserta akan secara intensif membahas berbagai langkah yang dapat dilakukan untuk mempersiapkan siswa menghadapi UAS/UAN secara mandiri dan bertanggung jawab.

Langkah 1
Para peserta diminta membaca tujuan sesi ini dengan cermat dan kemudian mengisi format KWLW untuk menuliskan hal-hal yang mereka sudah ketahui dan ingin ketahui tentang cara-cara melakukan penilaian melalui pengamatan.

Langkah 2
Para peserta diminta membaca dan membahas catatan untuk fasilitator serta satu teknik memfasilitasi proses pencapaian secara periodik. Hasil dari bahasan ini adalah kritik, komentar, dan saran untuk memperbaiki masukan yang diberikan dalam sesi ini.

Langkah 3
Salah seorang dari setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas. Sebelum semua kelompok selesai mempresentasikan hasil diskusinya, hendaknya jangan dibuka dulu kegiatan tanya-jawab dan pemberian komentar atau saran, karena hal ini akan dilakukan secara terpisah pada Langkah 4.

Langkah 4
Para peserta bertanya jawab dan saling memberikan komentar terhadap hasil diskusi masing-masing. Pada saat yang sama, para peserta juga didorong untuk mengusulkan langkah-langkah untuk meminimalisir kesulitan atau kendala yang mungkin timbul di sekolah masing-masing.

Langkah 5
Dala kelompk masing-masing, scara bekerja sama para peserta menyusun satu langkah kongkrit yang dapat dan perlu dilaksanakan di daerah masing-masing dengan mempertimbangkan kondisi obyektif di sekolah/wilayah masing-masing.

Langkah 6
Hasil diskusi semua kelompok dikumpulkan untuk menjadi portofolio, yang kemudian difotokopi untuk dibawa ke sekolah/MGMP masing-masing.

6. Refleksi
Kegiatan ini ditutup dengan fasilitator menanyakan sejauh mana para peserta telah mencapai tujuan sesi ini. Kegiatan tanya-jawab secara terbuka akan membuat setiap peserta menyadari hal-hal yang sudah maupun yang belum diketahui, serta hal-hal yang perlu diperbaiki dalam sesi ini. Akhirnya para peserta diminta untuk mengisi format KWLW pada kolom 3 dan kolom 4.

7. Kegiatan Terstruktur/Mandiri
1) Menerapkan teknik-teknik penilaian dengan pengamatan di sekolah masing-masing.
2) Senantiasa berlatih dengan guru lain di sekolah atau MGMP masing-masing menerapkan berbagai teknik penilaian denga pengamatan.


Translation - English
Day 1

Session 1 and Session 2
08:00 – 11:00

What is authentic and continuous assessment? What are the techniques used in the assessment?

1. Objectives
Mention the authentic and continuous way to measure students’ acquisition in the Listening, Speaking, Reading and Writing skills in English to develop their life skills in their own region.

2. Resources
□ Result of activities on Session 1 to Session 4 in Module 5
□ Textbooks used by teachers in their own schools
□ Dictionary of English - Indonesia
□ White or Black Board + Markers or chalk
□ A4/kuarto/folio paper
□ Notebook + pen + pencil
□ Glue or tape
□ Scissors or cutter


3. Time
Two sessions

4. Notes for the Facilitator

Definition
This module discusses on how to conduct authentic and continuous assessment, in which its main aim is not to determine the grade but to help students optimizing the process of learning English in their own regions. Therefore, it does not include test and examination. One of the main aims of authentic assessment, which differs from test, is that this does not use test items as a tool to measure students’ English acquisition. Instead, it uses learning activity (i.e. teachers-developed tasks to give opportunity to students to learn skills required to perform various activities in the English lesson). Therefore, authentic and continuous assessment should not be considered as additional burden for teachers. Teachers should assess students’ works; in addition, the tasks given to the students should be meaningful for their life.

This assessment is appropriate to be used in the life skill-oriented instruction, because it has the following characteristics:
1) Students is required to do, create, demonstrate several activities or actions in the process of daily learning;
2) It continuously measures students’ comprehension on all competencies standard and basic competencies in the curriculum which has been integrated with the development of life skills.
3) It measures students behaviors in natural setting, and not purposefully demonstrated for the sake of the evaluation
4) It is conducted in real life context or real life simulation.
5) It measures processes and products.
6) It demands high level of thinking and problem solving skills, and the tasks are open-ended in terms of content and format.
7) It considers differences in culture.
8) It makes the teacher and students aware of the strength and weaknesses of the students.
9) It involves human intervention, so that the measurement is only conducted by human (teachers, students, peers) and not machine or computer.
10) Teachers are open about the standards and criteria of assessment because students are also required to perform self-assessment and peer-assessment

To be able to conduct this assessment, teachers are required to be more creative in giving meaningful tasks, directly related to students’ life and identity, and to change their roles more as facilitator than knowledge transmitter. In this assessment, teachers are not the only one who has the right to give assessment.

This assessment is indeed taking time and is required teachers and students to be more creative in determining the techniques and criteria of assessment, however this can be done step by step. In addition, this assessment can give a more comprehensive picture on processes and results of students’ learning so that it can give a clear picture on things needed to improve.

Assessment Technique
The techniques most often used are performance technique, portfolio, journal, class observation, consultation and interview, and students’ involvement in designing test items (cooperative test construction). With all the challenges teachers in Indonesia must face – big classes, high burden of teaching, obligation to have job on the side, no or little support of technology facilities – not all techniques can be carried out easily. In this two-day training, participants will practice on how to use the techniques that do not consume too much of teacher’s time, i.e. performance, portfolio, journal and class observation.

Assessment Aspects
Within this assessment, many aspects of English teaching learning, other than communicative competence, can be measured i.e. attitude, confidence, and strategy to improve vocabulary acquisition. It is possible to conduct assessment more towards aspects of communicative competencies, rather than test or examination. It is not only language elements that need to be measured but also other various elements that influence the effectiveness of communication

Theoretically, at least five elements of communicative competence should be measured (i.e. speech act, linguistic, discourse marker, socio-cultural strategy). Since this assessment takes place during the whole learning process, ideally all competence aspects of English language of the students can be assessed, and can be directly given comment to or feedback so that the students can immediately improve their English performance. However, if it is not possible, (because of problems faced by teachers), at least two following aspects cannot be overlooked, i.e.:
a. Language aspect: vocabulary, structure, pronunciation, intonation, spelling, punctuation, handwriting;
b. Effectiveness aspect of action and attitude to achieve communicative aims (the choice of expression, sentence structure, confidence, eye gaze, body language, voice, speaking pace, use of pictures, diagram).

Of course, teachers cannot asses all those aspects in one session. Therefore, in each assessment opportunity, teacher needs to focus on only several aspects. In the continuous assessment, teacher can do assessment accumulatively to all aspects in one semester.

Where to do the tasks
Students can carry out the tasks for the assessment anywhere in the school vicinity or at home and its surroundings, not limited to classroom. For instance, for story reading activity, students can do it at home, and teachers can asses the result by asking questions on the aspects of comprehension in which to be evaluated. To measure whether the student can do functional activity in English out side of the classroom, the English teacher can ask other teachers who can speak English to help so that the students can interview them. Then they can give their evaluation to the English teacher. The English teacher should then have informed them about aspects to be assessed before the interview takes place.


5. Detail Steps for Activities
All activities shall be carried out in groups of two or three. Materials required are samples of various texts that have been learnt in Module 5. In addition, textbooks used in each school should be supplemented because they may contain usable texts and the texts can be modified according to the needs of learning and authentic assessment.

Step 1
Participants are asked to read the objectives of the session thoroughly and then fill the form KWLW to write down things they know and would like to know on authentic and continuous ways to measure the acquisition of communicative competence in English to develop their life skills in their own regions.

Step 2
By referring back to the result of activities in Session 1 to Session 4 in the module 5, participants are asked to determine assignments for students in which teachers should conduct the assessment using the form “Communicative Activity for the Authentic and Continuous Assessment’ (attached), in the column 2. Because of time limitation, each group only adds up to three activities for each skill in a text type.

This step is also useful to strengthen participants’ comprehension in determining communicative activities in English language, which reflect the mastery of life skills of the students in their own areas.

Step 3
In this step, participants continue to complete the form of “Communicative Activity for the Authentic and Continuous Assessment” in the column 3, i.e. to determine the element of mastery of communicative competencies, which can and necessary to be evaluated. The focus of assessment is just towards two following aspects:
a. Language aspects (vocabulary, structure, spelling, intonation, pronunciation, punctuation, signature).
b. Effectiveness aspect on action and behavior in achieving communicative aims (i.e. choice of expression, pattern of sentence, self-confident, eye contact, body language, voice, pace of speaking, use of pictures and diagram).

Step 4
In this step, participants continue to fill in the form of ‘Communicative Activity for the Authentic and Continuous Assessment’ in the column 4, i.e. to determine the techniques of authentic and continuous assessment according to the type of text the students are assigned to and the aspects of mastery of competencies assessed.

Step 5
Each group hangs the form on the wall and feedbacks are welcomed from other participants of other groups. After all groups post their work on the wall, all participants go around seeing and criticizing the work result from other groups. Each group is encouraged to ask each other questions, critics, and at the same time they must revise the result of group work in accordance to the feedback and comment from other participants.

6. Reflection
This activity ends by the facilitator asking to what extent the participants have reached the aims of the session. Open discussion will make all participants aware of things they already know and they would like to know. Finally, participants are asked to fill the KWLW charts in the column 3 and 4.

If necessary, participants give suggestion on the forms that have been used and in which they think are practical.

7. Extension
Independently, teachers from the same school, work together to copy all assessment activities from all groups. The result is re-examined. It is likely that each competency in each type of text can still be added with some other activities (continuing to fill the form ‘Communicative Activity for Authentic and Continuous Assessment’). The result will then be brought home to be discussed in their own school or MGMP for revision or improvement.

Appendix
Form ‘Communicative Activity for Authentic and Continuous Assessment’ that contains samples of activities for all competencies in all types of text.


Session 3 – Session 4
11:15 – 15:00

How can students conduct assessment towards their own process and learning (self-assessment) and peer’s (peer assessment)?

1. Objective
Able to train students to conduct assessment towards their own processes and learning (self assessment) and peer’s (peer assessment).

2. Resources
□ Result of activities in the Session 1 s/d Session 4 in the Module 5
□ Result of activities in the Session 1 and 2 today
□ Textbook used by teachers in each school
□ Dictionary of English -Indonesia
□ White or black board + color markers or chalk
□ A4 papers
□ Note book + ballpoint + pencil
□ Glue or tape
□ Scissors or cutter

3. Time
Two sessions

4. Notes for the Facilitator
The main objective of self assessment and peer assessment is to support and improve the process and result of learning. Even so, if being planned and managed well, the result of self assessment and peer assessment can be used by teacher as reference for giving grades

The role of self assessment and peer assessment becomes important together with the shift of focus in education from teacher to student oriented, which is based on the concepts of autonomous learning and cooperative learning. According to the recent development, the efficacy of learning is determined by functionality of three key elements, i.e. (1) active role of one self, (2) cooperation with peer, and (3) professional guideline from teacher. If the three key elements functions well, learning will be optimal.

There are at least five types of self assessment and peer assessment, i.e.:
1. Direct and Specific Assessment
Directly, during or after working process, to assess certain and specific aspects of competencies

2. Indirect and Holistic Assessment
Indirect, in long period, to give holistic assessment

3. Metacognitive Assessment
Metacognitive assessment is related to the objective of learning

4. Socio-Affective
Assessment towards affective or emotional elements

5. The Making of Test/Quiz
The making of test items by the students. Students are involved in determining aspects that will be assessed and its criteria of assessment.

There are two main obstacles for performing self assessment and peer assessment. First, students are often unaware of the mistake they make, because they are still in learning stage. Second, there is a tendency that students will over or under evaluate themselves/peers. Followings are the steps to minimize the obstacles:
1. Students truly understand the objective of assessment
2. Students know clearly how to do it, through clear instruction and model.
3. Students must always be reminded to be honest and not subjective in giving evaluation - decide clear and objective assessment criteria.
4. The need for follow-up activities, i.e. among others conduct further analysis, write self-reflection in a journal, teacher provide written feedback, teacher and student discuss together the process and result of assessment, review towards designated objectives. This combination of extension or additional activities is often carried out.

5. Detail Steps for Activities
All activities will be conducted in groups of two or three persons, where participants will be given opportunity to have direct experience in conducting at least one technique for each type of self assessment and peer assessment. Theoretical discussion should better be limited, and only conducted after the practice is finalized, or during reflection.

Step 1
Participants are asked to read the objectives of the session thoroughly and then fill the KWLW charts to write down things they know and would like to know on how to conduct self assessment and peer assessment in learning English.

Step 2 – Step 4 are conducted for all techniques of assessment, so that the same process will recur for all techniques trained.

Step 2
Participants are asked to directly conduct a technique of self assessment and peer assessment (selected from available choices in the appendix), using following procedures:
1) Understand the objective of assessment;
2) Determine tasks that needs to be done for assessment and its criteria and format
3) Perform the tasks that will be evaluated
4) Conduct the assessment
5) Decide or conduct appropriate extension or additional activities.

Step 3
In groups, participants will identify difficulties and barriers they may face and the students may encounter. All members of the groups should write the result of discussion in written.

Step 4
A representative of each group will present their discussion result before the class. It is suggested that discussion shall take place when all groups have presented their result, because this will be done separately in step 5.

Step 5
Participants will have discussion and give each other comment. At the same time, they are also encouraged to suggest steps to minimize difficulty or barrier that may occur in their school.

6. Reflection
This activity ends by the facilitator asking to what extent participants have reached the aims of the session. Open discussion will make all participants aware of the things they already know and they would like to know. Finally, participants are asked to fill the KWLW charts in the column 3 and 4.

7. Extension
1) Apply the techniques of self assessment and peer assessment in your own school.
2) Always practice with other teachers in each school or MGMP on applying techniques of self assessment and peer assessment.


Appendix:
• Samples of tasks for listening, speaking, reading, and writing can be assessed with self assessment and peer assessment.
• Samples of instruments for self assessment and peer assessment.



Session 5
15:30 – 17:00

How can we conduct assessment with performance technique?

1. Objective
Able to conduct performance assessment techniques.

2. Resources
o Result of activities in the Session 1 s/d Session 4 in the Module 5
o Result of activities in the Session 1 and 2 today
o Textbook used by teachers in each school
o Dictionary of English -Indonesia
o White or black board + color markers or chalks
o A4 papers
o Note book + ballpoint + pencil
o Glue or tape
o Scissors or cutter

3. Time
One session

4. Notes for the Facilitator
Performance technique is an intact activity (such as projects, exhibition, report on observation, show) which has high level of authenticity because it is relevant with students’ life context as members of family, school community and community outside school. Performance activity combines more than one language skill, and if it is a project, it will often involve the four of them. In addition, performance assessment has other characteristic that is useful for the process of achieving communicative competencies, i.e.:
a. students use high level of thinking, in terms of open-ended assignment;
b. tasks are conducted in a meaningful way for students (and their environment) and making them busy preparing;
c. assess the processes and products.

Followings are the steps that need to be done in performance assessment:
1) Students truly understand general objective and specific aims of all activities
2) Students truly understand all detail steps for activities that are necessary to be done in orderly fashion from beginning to end.
3) Use form of assessment which is planned carefully. Students should be involved in determining criteria and ways of assessing.
4) It is highly suggested to involve self assessment and peer assessment.
5) It is necessary to give systematic feedback.

5. Detail Steps for Activities
All activities will be conducted in groups of two or three persons, where participants will be given opportunity to have direct experience in conducting at least one technique for performance assessment. Theoretical discussion should better be limited, and only conducted after the practice is finalized, or during reflection.


Step 1
Participants are asked to read the objectives of the session thoroughly and then fill the KWLW charts to write down things they know and would like to know on how to conduct performance assessment.

Step 2 – Step 4 are conducted for all techniques of assessment, so that the same process will recur for all techniques trained.

Step 2
 Participants are asked to directly conduct a performance assessment (selected from available choices in the appendix), with procedure:
 Understand the objective of assessment;
 Determine tasks that needs to be done for assessment and its criteria and format
 Perform the tasks which will be evaluated
 Conduct the assessment
 Decide or conduct appropriate extension or additional activities

Step 3
In groups, participants will identify difficulties and barriers that they face and the students may encounter. All members of the groups should write the result of discussion in written.

Step 4
A representative of each group will present their discussion result before the class. It is suggested that discussion shall take place when all groups have presented their result, because this will be done separately in step 5.

Step 5
Participants will have discussion and give each other comment. At the same time, they are also encouraged to suggest steps to minimize difficulty or barrier, which may occur in their school.

6. Reflection
This activity is ended with the facilitator asks to what extent participants have reached the aims of the session. Open discussion will make all participants realize things they already know and they would like to know. Finally, participants are asked to fill the KWLW charts in the column 3 and 4.

7. Extension
1) Apply the techniques of self assessment and peer assessment in your own school.
2) Always practice with other teachers in each school or MGMP on applying techniques of self assessment and peer assessment.
Appendix
Samples of performance assessment



Day 2

Session 1 and Session 2
08:00 – 11:00

How can we conduct assessment with portfolio technique?

1. Objective
Able to conduct the technique of assessment using portfolio.

2. Resources
Result of activities in the Session 1 to Session 4 in the Module 5
Result of activities in the Session 1 and 2 today
Textbook used by teachers in each school
Dictionary of English -Indonesia
White or black board + color markers or chalks
A4 papers
Note book + ballpoint + pencil
Glue or tape
Scissors or cutter

3. Time
Two sessions

4. Notes for the Facilitator
Portfolio is collection of works made with clear objective, and it can give clear ideas on efforts, progress, and achievement, which have been achieved in a certain subject. Collection is done gradually so that it can give ideas on progress the students make from time to time. Principally, all works produced during learning process can be collected in form of portfolio. Materials collected should be selected by the students, based on rules and regulation given by the teacher.

Portfolios, which are useful for learning foreign language, among others are:
• Draft and final version
• Observation report: object, person, animal
• Projects which have been implemented through guidelines report
• Songs which have been memorized and can be sung
• Recordings of one self: reading news, instruction, story
• Literature that has been read: i.e. poems, prose, drama
• Clips of story read: i.e., on celebrity, politics, accident
• Clips of texts on practical knowledge presented
• Tests that have been worked on and given grades or feedback
• Exercise in working on test, exam items
• Notes for teaching that teacher will give

Portfolio is a technique which can combine learning and assessment activity appropriately, meaning that it can measure true students behavior and not in artificial situation and not because of afraid. Portfolio is very appropriate technique to improve students’ productivity through structured and independent activity. With its strengths, portfolio is very effective to improve students’ potentials through optimization or tapping of time in and outside the classroom.

Portfolio will be useful for learning, teaching, and assessment if it reflects the following criteria:
1) Collection of works done or chosen by the students so that they reflect the students’ life and identity;
2) Important document that shows to the students their progress in English learning, and on the contrary to be a prideful work of the student
3) Involve self assessment and peer assessment periodically;
4) Students will always conduct reflection on things they already know, haven’t yet know and would like to know in the activities of English teaching and learning;
5) If it is displayed or being exhibit, it can be used as a place to connect students, peers, colleagues, teachers, parents and community
6) If conducted systematically it can give comprehensive information on the process and result of learning of the students

To best benefited from portfolio assessment;
1. Clear and specific assessment objective
2. There is a guideline to determine what to be included in a portfolio, to be adjusted to curriculum. Though teachers make the guideline, students should give their agreed opinion. It will be better if teachers will give at least one example of portfolio.
3. Clear assessment criteria for students, because it has to involve self assessment (if possible) and peer assessment;
4. There has to be time for special meeting for the students to practice making portfolio and together with the teacher to discuss the result of assessment conducted, periodically.
5. If possible, please provide special place which can be accessed easily by the students to store their portfolio e.g. in the classroom, reading corner, library, self-access centre, because it will not be practical to students if they should carry them around.
6. At the end of the semester, the teachers should give final assessment in grades or in narrative comments.

5. Detail Steps for Activities
All activities will be conducted in groups of two or three persons, where participants will be given opportunity to have direct experience in conducting at least one technique of portfolio assessment. Theoretical discussion should better be limited, and only conducted after the practice is finalized, or during reflection.

Step 1
Participants are asked to read the objectives of the session thoroughly and then fill the KWLW charts to write down things they know and would like to know on how to conduct portfolio assessment in English teaching and learning.

Step 2 – Step 4 are conducted for all techniques of assessment, so that the same process will recur for all techniques trained.

Step 2
Participants are asked to directly conduct portfolio assessment (selected from available choices in the appendix), with procedure:
 Understand the objective of assessment;
 Determine tasks that need to be done for assessment and its criteria and format
 Perform the tasks that will be evaluated
 Conduct the assessment
 Decide or conduct appropriate extension or additional activities.

Step 3
In groups, participants will identify difficulties and barriers that they face and the students may encounter. All members of the groups should write the result of discussion in written.

Step 4
A representative of each group will present their discussion result before the class. It is suggested that discussion shall take place when all groups have presented their result, because this will be done separately in step 5.

Step 5
Participants will have discussion and give each other comment. At the same time, they are also encouraged to suggest steps to minimize difficulty or barrier, which may occur in their school.

6. Reflection
This activity ends by the facilitator asking to what extent the participants have reached the aims of the session. Open discussion will make all participants realize things they already know and they would like to know. Finally, participants are asked to fill the KWLW charts in the column 3 and 4.

7. Extension
a. Apply the techniques of self assessment and peer assessment in your own school.
b. Always practice with other teachers in each school or MGMP on applying techniques of self assessment and peer assessment.
Appendix
Sample of assessment using portfolio

Session 3
11:15 – 12:30

How can we conduct assessment with journal technique?

1. Objective
Able to perform assessment with journal

2. Resources
 Result of activities in the Session 1 to Session 4 in the Module 5
 Result of activities in the Session 1 and 2 today
 Textbook used by teachers in each school
 Dictionary of English -Indonesia
 White or black board + color markers or chalks
 A4 papers
 Note book + ballpoint + pencil
 Glue or tape
 Scissors or cutter

3. Time
One session

4. Notes for the Facilitator
Journal is a tool to share students’ personal experience such as feelings, thoughts, opinions, judgments, and ideas, on various things including the process and result of learning. There are least three types of journals mostly used in an authentic and continuous assessment,
• Teaching-learning log, where in every teaching activity, students recall learning objectives that must be achieved, and at the end of the teaching they shall also note down their personal assessment whether the objective has been achieved and how far has it been achieved.
• Various response or comments towards various readings (story, novel, science text, news), TV show, film, story, and many other texts that have been heard, and read.
• Diary for expressing affective experiences, such as feelings, attitudes, and opinions of the students on various things related to themselves as teenagers and to their process of learning.

Journal is meaningful for students because of the content (i.e. meaning that wants to be expressed), and therefore students will not be required to focus too much on the precision of language elements used. Students can use English and their daily language in mix fashion, because this gives opportunity to students to practice their vocabulary and structure that they have learnt.

1. Students need to understand the advantage of writing journal as a tool to express themselves. There must be agreement between teacher and students on culturally appropriate and inappropriate things to be stated in journal.
2. Students need to know that teacher does not use journal to evaluate the quality of their English, but to get ideas on their efforts, commitment and quality of activities done to achieve objective.
3. Students understand the topics that are necessary and can be put into journal (for example, objectives, materials, activities, tasks, tools, teaching methods)
4. Teacher should give periodic and most favorable feedbacks.
5. It is necessary to allocate special and periodic schedule to discuss students’ journal in the class.
6. Final assessment towards students journal should not be in form of grades (number and/or letter), but in form of narrative comment for improvement.

5. Detail Steps for Activities
All activities will be conducted in groups of two or three persons, where participants will be given opportunity to have direct experience in conducting at least one technique of assessment using journal. Theoretical discussion should better be limited, and only conducted after the practice is finalized, or during reflection.

Step 1
Participants are asked to read the objectives of the session thoroughly and then fill the KWLW charts to write down things they know and would like to know on how to conduct assessment using journal in English teaching and learning.

Step 2 – Step 4 are conducted for all techniques of assessment, so that the same process will recur for all techniques trained.

Step 2
Participants are asked to directly conduct a technique assessment using journal (selected from available choices in the appendix), with procedure:
 Understand the objective of assessment;
 Determine tasks that needs to be done for assessment and its criteria and format
 Perform the tasks which will be evaluated
 Conduct the assessment
 Decide or conduct appropriate extension or additional activities.

Step 3
In groups, participants will identify difficulties and barriers that they face and the students may encounter. All members of the groups should write the result of discussion in written.

Step 4
A representative of each group will present their discussion result before the class. It is suggested that discussion shall take place when all groups have presented their result, because this will be done separately in step 5.

Step 5
Participants will have discussion and give each other comment. At the same time, they are also encouraged to suggest steps to minimize difficulty or barrier, which may occur in their school.

6. Reflection
This activity ends by the facilitator asking to what extent the participants have reached the aims of the session. Open discussion will make all participants realize things they already know and they would like to know. Finally, participants are asked to fill the KWLW charts in the column 3 and 4.

7. Extension
• Apply the techniques of assessment using journal in your own school.
• Always practice with other teachers in each school or MGMP on applying techniques of assessment using journal.
Appendix
Sample of assessment using journal



Session 4
13:30 – 15:00

How can we conduct assessment with observation technique?

1. Objective
Conduct class observation: measure English ability of the students without them knowing about it so that their natural behavior will show (no fear and regulated behavior).

2. Resources
 Result of activities in the Session 1 to Session 4 in the Module 5
 Result of activities in the Session 1 and 2 today
 Textbook used by teachers in each school
 Dictionary of English -Indonesia
 White or black board + color markers or chalks
 A4 papers
 Note book + ballpoint + pencil
 Glue or tape
 Scissors or cutter

3. Time
One session

4. Notes for the Facilitator
Perhaps it is not realized that almost all teachers conduct observation to their students in the teaching process. Teacher usually observes how students answer, work on a task, work on a homework, etc. Therefore, teacher knows much about their students, especially those who they are familiar with. S/he will know more about student whom s/he knows the name. No surprise that the teacher’s assessment, which is based on regular observation over long period, is usually highly correlated with test or exam results.

Nonetheless, this way is considered too subjective and inappropriate to use as assessment tool. To make reliable and accountable observation for assessment, it is necessary to plan the steps carefully and systematically, as follow:
 Decide objective
 Decide how many students will be observed every day
 Do in ways that students will not feel that they are being observed
 Prepare system to note down observed behavior
 Limit the number of aspects observed
 Decide how many observation to certain behavior will be done
 Decide what will be done to the result of the observation

With all obstacles teachers face in Indonesia today – big class sizes, big teaching load – making observation note is not easy whatever its form is (e.g. anecdotal, checklist, or grade scale). No matter how little teacher’s note about a student is, it will be useful for making better observation. Therefore, teacher should better have observation note and do this as best they can, by followings the steps above.

5. Detail Steps for Activities
All activities will be conducted in groups of two or three persons, where participants will be given opportunity to have direct experience in conducting at least one technique for assessment with observation. Theoretical discussion should better be limited, and only conducted after the practice is finalized, or during reflection.

Step 1
Participants are asked to read the objectives of the session thoroughly and then fill the KWLW charts to write down things they know and would like to know on how to conduct assessment using observation.

Step 2 – Step 4 are conducted for all techniques of assessment, so that the same process will recur for all techniques trained.

Step 2
 Participants are asked to directly conduct a technique of assessment using observation (selected from available choices in the appendix), with procedure:
 Understand the objective of assessment;
 Determine tasks that needs to be done for assessment and its criteria and format
 Perform the tasks which will be evaluated
 Conduct the assessment
 Decide or conduct appropriate extension or additional activities.

Step 3
In groups, participants will identify difficulties and barriers that they face and the students may encounter. All members of the groups should write the result of discussion in written.

Step 4
A representative of each group will present their discussion result before the class. It is suggested that discussion shall take place when all groups have presented their result, because this will be done separately in step 5.

Step 5
Participants will have discussion and give each other comment. At the same time, they are also encouraged to suggest steps to minimize difficulty or barrier, which may occur in their school.

6. Reflection
This activity ends by the facilitator asking to what extent the participants have reached the aims of the session. Open discussion will make all participants realize things they already know and they would like to know. Finally, participants are asked to fill the KWLW charts in the column 3 and 4.

7. Extension
a. Apply the techniques of assessment using observation in your own school.
b. Always practice with other teachers in each school or MGMP on applying techniques of assessment using observation.
Appendix
 Samples of observation focus
 Sample of observation notes
 Sample of observation using checklist

Session 5
15:30 – 17:00

How can we prepare students for final and national exam?

1. Objective
Able to help students in preparing themselves independently and in a responsible manner for final and national exam.

2. Resources
□ Final exam/national exam which have been used before
□ Textbook used by teachers in each school
□ Dictionary of English -Indonesia
□ White or black board + color markers or chalks
□ A4 papers
□ Glue or tape
□ Note book + ballpoint + pencil

3. Time
One session

4. Notes for the Facilitator
Students need to prepare their mental and ability to work on the final and national exam. No other persons can prepare but themselves. What others – teachers can do is to help students develop independence and the sense of responsible, by applying various life skills to face the challenge.

It is necessary to emphasize to the students that preparing for final and national exam means to meet the level English acquisition reflected in the final and national exam. If the competencies are good that there will be high measurement and if low then the result will also be low. By preparing oneself, it ensure the passing chance than just memorizing items and ways to do it - as many students do in courses/training for school subject (Bimbingan Belajar). Indeed training of working on test items is necessary but this step is only functioned to measure progress.

There are ways in which the students can do to prepare themselves, i.e. among others:
 Understand that materials to be studied are plenty, they include all subjects learnt, from beginning of semester/year/program
 Look for strategic and smart ways in learning
 Improve the commitment and responsibility in learning
 Decide periodical achievement target
 Increase the frequency and intensity of learning, among other by making learning schedule
 Cooperate with friends
 Come to the teacher or other people who can help if encounter difficulty
 Work on items used previously, in particular to measure achievement.
 Look personal hygiene
 Improve moral strength: lots of pray

Below are the steps that the school can do to facilitate students in particular to measure their ability to face the final exam periodically.

STRATEGIES OF PREPARING NATIONAL EXAMINATION

• Started in grade II;
• It is suggested to be important part of out of classroom sessions such as structured and independent activity, so that it will not spoil the objective of the curriculum;
• The activity of working on national exam exercise is conducted by the students in permanent group, independent, outside of the classroom;
• Materials are items of national exam (for senior high school/vocational school) which have been used before (available in the market);
• Students and teacher are active in the effort to provide materials;
• It is necessary to maintain intensive consultation of every group or individual person with teacher;
• Checking or feedback giving should be done regularly (e.g. per 3 weeks, months, 6 weeks, etc.). If necessary, it is done in extended class session.
• Pilot testing of final exam should be done regularly (per 2 months or 6 times in a year) so that students will know their progress;
• Support to students encountering problems (more than average of his/her friends) can be delivered in few ways:
o Supported by his/her group
o Teacher monitor more closely
o Provide extended class session for the said student (with extra fee)
o The students is recommended to get extra help or support outside of school
o ….?
o ….?
o ….?
• Empowerment of clever students
o To help peers
o To help teacher in giving feedback
o ….?
o ….?
o ….?
• ………………………………..?
• ………………………………..?
• ………………………………..?


5. Detail Steps for Activities
All activities will be conducted in groups of two or three persons, where participants will intensively discuss various steps that can be done to prepare students for final or national exam independently and with a sense of responsibility.

Step 1
Participants are asked to read the objectives of the session thoroughly and then fill the KWLW charts to write down things they know and would like to know on how to prepare students for final examination.

Step 2
Participants are asked to read and discuss the notes for the facilitator and a technique to facilitate achievement process periodically. The result of the discussion is critics, comments, and suggestions to improve input given in the session.

Step 3
A representative of each group will present their discussion result before the class. It is suggested that discussion shall take place when all groups have presented their result, because this will be done separately in step 4.

Step 4
Participants will have discussion and give each other comment. At the same time, they are also encouraged to suggest steps to minimize difficulty or barrier, which may occur in their school.

Step 5
In groups, participants create a concrete step that can be applied and necessary to be carried out in their own districts by considering the objective condition of each school.

Step 6
Discussion result of all groups will be collected in portfolio, in which later the copy will be given for them to bring to their own school.

6. Reflection
This activity ends by the facilitator asking to what extent the participants have reached the aims of the session. Open discussion will make all participants realize things they already know and they would like to know. Finally, participants are asked to fill the KWLW charts in the column 3 and 4.

7. Extension
 Apply the techniques of assessment with observation in your own school.
 Always practice with other teachers in each school or MGMP on applying techniques of assessment with observation.



Translation education Master's degree - Indonesia University of Education
Experience Years of experience: 25. Registered at ProZ.com: Sep 2002.
ProZ.com Certified PRO certificate(s) N/A
Credentials N/A
Memberships N/A
Software Adobe Acrobat, Adobe Photoshop, Dreamweaver, Frontpage, Microsoft Excel, Microsoft Word, Other CAT tool, Pagemaker, Powerpoint, Powerpoint, Trados Studio
Website http://www.ibasalanguage.com
CV/Resume CV will be submitted upon request
Events and training
Powwows attended
Bio
www.freewebs.com/susiseptaviana

www.ibasalanguage.com
This user has reported completing projects in the following job categories, language pairs, and fields.

Project History Summary
Total projects4
With client feedback0
Corroborated0
0 positive (0 entries)
positive0
neutral0
negative0

Job type
Interpreting2
Translation2
Language pairs
English to Indonesian2
Indonesian to English2
English1
Specialty fields
Education / Pedagogy2
Social Science, Sociology, Ethics, etc.1
Human Resources1
Other fields
Keywords: indonesian, education, reliable, experience, medicine, interpreting, translation, proof reading, susi septaviana, iBasa. See more.indonesian, education, reliable, experience, medicine, interpreting, translation, proof reading, susi septaviana, iBasa, iBasa Language Consultant. See less.


Profile last updated
Dec 12, 2013